SOLOPOS.COM - Anggota kepolisian bersenjata berjaga di depan Ruang Forensik setelah ambulans membawa dua jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3/2016) lalu. Keduanya diduga anggota komplotan Santoso dan tewas tertembak mati setelah kontak senjata dengan aparat gabungan TNI-Polri di Pegunungan Talabosa, Lore Utara, Poso. (JIBI/Solopos/Antara/Basri Marzuki)

Santoso diduga tewas tertembak dalam kontak senjata di Pegunungan Sambarana Poso. 2 Jasad sedang dievakuasi hingga besok.

Solopos.com, JAKARTA — Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah, diduga tewas tertembak dalam kontak senjata yang terjadi di Pegunungan Sambarana, Poso, Senin (18/7/2016) sore. Baku tembak terjadi antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris yang diburu selama berbulan-bulan di pegunungan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dua OTK mati kena tembak. Kami belum pastikan dia adalah Santoso. Tapi diduga salah satunya adalah Santoso,” ujar Wakapolda Sulteng Kombes Leo Bona Lubis memberikan konfirmasi, Senin (18/7/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Baku tembak itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Tim Satgas Tinombala awalnya menemukan lima orang tak dikenal. “Ada dua akhwat [perempuan] dan tiga orang laki-laki,” ujar Leo.

Dua orang laki-laki tersebut terkena luka tembak. Salah satu di antaranya itulah yang diduga merupakan Santoso. Namun, tiga orang lainnya masih bisa melarikan diri. Identitas mayat tersebut belum dapat dipastikan, namun dugaan kuat dia adalah Santoso merujuk pada ciri fisiknya.

“Dua OTK mati kena tembak. Kami belum pastikan dia adalah Santoso. Tapi diduga salah satunya adalah Santoso,” ujar Leo. Ciri-ciri pria yang tewas diduga Santoso adalah berjenggot panjang dan bertahi lalat, mirip dengan foto-foto wajah Santoso.

Sementara itu, Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, dalam keterangannya via telepon yang ditayangkan live Metro TV, menyampaikan saat ini kedua jenazah itu sedang dievakuasi. Kemungkinan paling cepat besok siang jenazah itu bisa sampai ke jalan raya.

“Setelah evakuasi, nanti segera dites DNA, Ini kemungkinan siang atau sore baru sampai jalan karena ini bisa berhari-hari. Tapi, karena ini evakuasi, ini kami kirim tim evakuasi, evakuasi udara tidak bisa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya