SOLOPOS.COM - Foto jasad tersangka teroris Poso dipertunjukkan ke wartawan. di lingkungan Mapolda Sulteng, Palu, Selasa (26/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Basri Marzuki)

Santoso diduga tewas di Pegunungan Sambarana Poso. Kapolda Sulteng menceritakan kehidupan Santoso dan pengikutnya di hutan-hutan.

Solopos.com, JAKARTA — Jika jenazah salah satu laki-laki yang tertembak di Pegunungan Sambarana, Poso Utara, benar-benar merupakan pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso, hal ini mengakhiri petualangan pria paling dicari di Indonesia itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Santoso dikenal melalui videonya yang menenteng salah satu senjata laras panjang populer di dunia M-16. Banyak kabar yang menyebut Santoso telah kehilangan sebagian pendukungnya, termasuk yang tertangkap dan menyerahkan diri beberapa waktu lalu.

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjend Pol. Rudy Sufahriadi dalam wawancara via telepon dengan TV One, Senin (18/7/2016) malam, menyampaikan penuturan mantan anggota kelompok Santoso yang menyerahkan diri. Ada yang menyebut kelompok Santoso sudah tidak sesuai dengan idealisme awal mereka, bahkan menyebutnya sudah tidak beradab.

“Hasil pemeriksaan 4 orang, mereka menyampaikan pada saya sendiri yang memeriksa, bahwa memang perjuangan Santoso tidak sesuai tujuan awal. Mereka anggap [kelompol Santoso] sudah tidak beradab lagi, membunuh orang tak bersalah, salat jamak semua, jadi salat cuma tiga kali sehari, dan tak pernah salat Jumat,” tutur Rudy.

Rudy mengatakan kontak senjata terjadi pada sore tadi. “Jam 5 sore [pukul 17.00 WIB] tadi ada kontak tembak di Tambarana, Poso Pesisir Utara,” ujar Rudy, Senin.

Dia juga membenarkan bahwa dalam kontak tembak tersebut setidaknya ada dua orang DPO yang meninggal dunia. Tambahnya, polisi telah menyita 16 senjata laras panjang. Namun, Rudy menuturkan bahwa dua orang DPO yang meninggal tersebut salah satunya adalah Santoso.

“Kalau ciri-ciri mirip Santoso, saya harus didatengin. Identitasnya masih belum ketahuan, hanya semua bilang ciri-cirinya mirip Santoso,” tutur Rudy.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan mengidentifikasi kebenaran apakah dua orang meninggal tersebut salah satunya adalah Santoso. Hal tersebut juga telah dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar. Menurut Boy, pihaknya akan terus mengidentifikasi identitas dua jenazah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya