SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (JIBI/Solopos/Youtube)

Sanksi FIFA kepada terhadap sepak bola Indonesia membuat Menpora siap menjelaskan masalah PSSI.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi mengatakan dirinya siap menjelaskan kondisi yang terjadi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita tinggal tunggu kedatangan FIFA ke Indonesia, kita akan menjelaskan semuanya biar mereka juga paham dan tahu tentang harapan rakyat Indonesia tentang prestasi sepak bola kita,” kata Imam seperti dilansir Kantor Berita Antara, Jumat (12/6/2015).

Terkait surat sanksi FIFA, Imam sebelumnya mengaku pihaknya belum menerima secara langsung surat tersebut.

“Sejauh ini kami belum menerima langsung surat yang diberikan oleh FIFA lewat Sekjen Jerome Valcke, seperti apa surat itu saya belum melihat secara langsung,” kata Imam.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, FIFA secara resmi telah memberikan sanksi kepada PSSI karena dinilai telah melanggar statuta FIFA.

PSSI telah dianggap melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 17 dengan adanya intervensi oleh pihak luar, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.

Dengan adanya sanksi tersebut, PSSI yang menjadi induk olahraga sepak bola Indonesia kehilangan keanggotaannya, dan Timnas Indonesia dilarang mengikuti kegiatan skala internasional yang diadakan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Dilansir Liputan6.com, Jumat, Komisi X DPR RI mendesak Kemenpora  segera melakukan pertemuan dengan PSSI paling lambat 23 Juni 2015. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris JHenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan PSSI siap mengajak AFC dan FIFA untuk membantu penyelesaian konflik dengan Kemenpora.

“Untuk sementara belum dapat tanggal yang tepatnya. Tetap saja FIFA dan AFC hanya bisa memberi masukan dari luar, secara internal kita yang harus membereskan,” kata Azwan.

Dia juga bersyukur rapat kerja (raker) antara Komisi X dan Kemenpora tersebut pada akhirnya bisa menghasilkan sesuatu menuju penyelesaian. Raker yang berlangsung pada Rabu (10/6/2015) malam tersebut membicarakan rencana penyelenggaraan kompetisi dan langkah-langkah strategis untuk mengakhiri sanksi FIFA.

“Misalnya kalau Menpora tidak puas dengan penjelasan dari PSSI saja, kita datangkan FIFA atau AFC. Tapi balik lagi harus solution oriented,” kata mantan Direktur Hubungan Internasional PSSI tersebut.

Solution oriented yang dimaksud adalah pertemuan yang menghasilkan pemecahan masalah. “Solusinya bisa dari mana saja. Bisa dari undang-undang olahraga seperti SKN, dan juga undang-undangnya sepak bola internasional, yaitu statuta,” pungkas Azwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya