SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Sanitasi lingkungan Sukoharjo, Pemkab membutuhkan anggaran Rp149 miliar untuk program 100-0-100.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo membutuhkan anggaran senilai Rp149 miliar guna menuntaskan program 100-0-100 selama empat tahun mulai 2015-2019. Tahun ini, ada 30 desa/kelurahan di Sukoharjo yang melaksanakan program tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sukoharjo di sela-sela acara deklarasi program akses universal 100-0-100 di Pendapa Graha Satya Praja (GSP), Jumat (27/11/2015).

Menurut dia, anggaran penuntasan program 100-0-100 terdiri atas pembangunan infrastruktur dasar akses air minum senilai Rp107 miliar dan sanitasi lingkungan senilai Rp42 miliar.

“Anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat,” kata dia, Jumat.

Sementara 30 desa/kelurahan yang melaksanakan program 100-0-100 pada tahun ini tersebar di 12 kecamatan. Dia menargetkan ada 20 desa/kelurahan yang melaksanakan program itu setiap tahun. Sehingga seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Jamu menuntaskan program 100-0-100 pada 2019 mendatang.

Program ini terdiri atas tiga komponen utama yakni 100 persen akses layanan air minum, 0 persen wilayah kumuh di setiap daerah serta 100 persen penyediaan sanitasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
“Prioritas utamanya adalah akses layanan air minum termasuk infrastruktur dasar seperti jaringan perpipaan. Lantas sanitasi lingkungan sehingga tidak ada lagi warga yang buang air besar (BAB) sembarang,” ujar dia.

Lebih jauh, Joko menjelaskan telah menyiapkan dokumen Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL) sebagai acuan utama pelayanan akses air minum dan sanitasi lingkungan selama empat mendatang.

Regulasi ini bakal digunakan selama pelaksanaan program 100-0-100 di wilayah Sukoharjo. “Kami akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan untuk memonitor dan memantau program tersebut. Harapannya tidak ada lagi kawasan kumuh dan layanan air minum mencakup seluruh wilayah di Sukoharjo,” tutur Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya