Solopos.com, SRAGEN — Panitia pelaksana menyiapkan obor, video mapping, dan instalasi cahaya sepanjang 25 kilometer untuk mendekatkan peserta SangiRun Night Trail 2021 dengan situasi masa lalu.
Ketua Panitia SangiRun Night Trail 2021, Andre Donas, mengatakan alasan memilih kompetisi pada malam hari karena menilai kawasan situs tidak begitu indah dengan lahan pertanian biasa. Panitia akan menghadirkan suasana pada masa lalu di situs berusia jutaan tahun lalu tersebut.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Kami perlu hias supaya orang mengenal situs itu dan situs dibuat lebih menarik dengan lomba lari malam. Bayangkan saja sepanjang 25 kilometer dibantu penerangan obor, video mapping, dan instlasi cahaya yang membantu pelari berada di masa lalu,” kata dia, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga Asyik, Bakal Ada Sangiran Night Trail 2021 di November 2021
Andre mengatakan semula pelaksana ingin mengadakan kompetisi lari masal. Namun adanya pandemi tidak memungkinkan melibatkan banyak orang dan tidak bisa melibatkan warga asing. Medan yang berkontur juga tidak memungkinkan untuk dibuat serupa Borobudur Marathon.
“Trail run kan cabang olahraga lari yang relatif baru di Indonesia dan komunitasnya belum sebanyak komunitas lari maraton atau lari lainnya. Kami akan undang 25 pelari profesional trail run dari 25 komunitas untuk diadu di sana,” paparnya.
Namun, kata dia, panitia juga mengundang 75 pelari lain untuk terlibat dalam lomba ini. Para peserta akan dipilih berdasarkan kualifikasi kemampuan untuk membagikan kegiatan SangiRun Night Trail 2021, antara lain jumlah pengikut media sosial.
Baca Juga: Perempuan Indigo Sebut Ada Naga di Dalam Batu Aneh Yatman di Sragen
Dia mengatakan masyarakat yang berminat bisa mendaftar melalui laman resmi http://www.sangirun.id/. Pendaftaran baru dibuka mulai Kamis (28/10/2021).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
