SOLOPOS.COM - Jalan masuk menuju Dusun Sanggomo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Dusun Sanggomo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri dikenal sebagai kampungnya para tukang bor sumur. Hampir seluruh warga di kampung itu bekerja sebagai tukang bor sumur.

Daerah yang terletak di Wonogiri bagian selatan itu dikenal sebagai kampungnya tukang bor sudah sejak lama. Kawasan tersebut didominasi oleh bebatuan. Jarak antara kampung dengan pusat Kecamatan Giriwoyo sekitar tujuh kilometer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Bumiharjo, Suhardi, kepada Solopos.com, Senin (18/1/2020), mengatakan sejak ia lahir pada 1984, warga di Dusun Sanggomo atau yang lebih dikenal dengan Dusun Gomo, sudah banyak yang bekerja sebagai tukang bor sumur.

Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1 Kilometer ke Kali Krasak

Ia tidak mengetahui secara pasti kapan warga di Dusun Gomo mulai banyak yang menjadi tukang bor sumur. "Jika dirunut dari sejarahnya, sejak mbah saya dulu, mayoritas penduduk Gomo sudah bekerja sebagai tukang gali sumur. Jadi pekerjaan itu sudah turun temurun sejak nenek moyang dulu," kata dia saat dihubungi.

Menurut cerita dari para sesepuh, lingkungan Gomo didominasi oleh bebatuan. Saat itu warga bergotong-royong membuat sumur untuk kebutuahan air. "Cukup sulit ya saat itu, karena ngebor sumurnya di bebatuan. Namun karena keuletan dan kegotong-royongan warga, akhirnya berhasil membuat sumur di medan bebatuan. Sejak saat itu warga cakap dalam mengebor sumur," ujar dia.

Saat ini, kata dia, warga Sanggomo yang bekerja sebagai tukang bor sumur sekitar 95 persen. Rata-rata, warga yang bekerja sebagai tukang bor itu merantau atau menjadi kaum boro di wilayah Jabodetabek. Sejak biaya bus Jakarta-Wonogiri baru Rp500, warga Gomo sudah banyak yang merantau menjadi tukang bor sumur.

"Mereka kalau merantau saat musim kemarau. Karena kan gali sumur ramainya saat kemarau. Nanti kalau musim penghujan balik ke kampung halaman dan bekerja sebagai petani," ungkap dia.

Di sisi lain, ada juga tukang yang bekerja hanya di wilayah Wonogiri. Tukang sumur bor yang tidak merantau bisanya melayani panggilan di wilayah Wonogiri, khususnya di Kecamatan Baturerno, Giriwoyo, Giritontro, Batuwarno, Pracimantoro dan lain sebagainya.

Awalnya, pada zaman dahulu warga menggali sumur masih secara manual. Peralatannya juga sederhana, masih mengggunakan bambu, peralon mesin dragon dan lain-lain. Saat ini penggalian sumur secara manual juga masih dilakukan, namun sudah memakai besi. Kemudian ada juga yang sudah mengebor mennggunakan mesin.

Suhardi mengatakan biaya bor sumur bervariasi, tergantung menggalinya dengan sistem apa, medan lokasinya seperti apa hingga berapa kedalaman sumur. Jika menggunakan mesin bisa Rp20 juta per satu lokasi. Jika manual, hanya Rp10 juta. Dalam pengerjaannya, biasanya dalam satu tim minimal ada empat orang.

Bertani

Menurut dia, pekerjaan tukang bor cukup membantu warga di saat musim kemarau. Saat musim penghujan warga di desa itu memilih bekerja sebagai petani. Selain bor sumur, warga Gomo juga dikenal sebagai penghasil bibit cabai.

"Bibit cabai itu dijual di wilayah kecamatan sekitar dan Pacitan. Jadi kalau kemarau boro ke Jakarta, kalau penghujan balik ke kampung untuk bertani. Terkadang kalau musim penghujan juga terima sercive mesin bor juga," ujar dia.

Menurut dia, beberapa pemuda setempat masih minat dengan pekerjaan yang menjadi ciri khas Dusun Gomo. "Jika minat langsung diajak kerja saja. Tidak ada pelatihan khusus, ikut tetangga langsung kerja," kata dia.

Gibran Sebut Vaksinasi Adalah Game Changer di Tengah Pandemi

Lebih jauh, Suhardi menjelasakan, nama Sanggomo tidak ada kaitannya dengan pekerjaan tukang bor sumur. "Sang" artinya tempat dan "Gomo" artinya agama. Mayoritas warga di dusun itu bisa membaca Al-Qur'an.

"Kalau untuk saat ini ada sekitar 110 rumah di Gomo, yang terbagi menjadi dua Rukun Tetangga [RT]. Tapi kalau jumlah kepala keluarganya lebih dari 110 keluarga," kata Suhardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya