SOLOPOS.COM - Sanggar Greget menampilkan tari Sematangan di Taman Indonesia Kaya. (Antara-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Sanggar Greget menampilkan berbagai tari semarangan di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12//2019) malam. Sanggar kesenian itu ingin mengingatkan sekaligus menjaga keberadaan budaya lokal di wilayah yang menjadi ibu kota Jawa Tengah itu.

Dalam pentas tari-tarian yang bertajuk Lenggok Semarang itu, menurut Kantor Berita Antara, Senin (2/12/2019), para penari Sanggar Greget berhasil memukau masyarakat yang hadir. Yoyok Bambang Priyambodo selaku pengasuh Sanggar Greget mengatakan bahwa pementasan tari semarangan tersebut merupakan upaya untuk mengingatkan masyarakat Kota Semarang mengenai kesenian yang dimiliki.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Semarang memiliki banyak sekali kebudayaan dan kesenian. Itu yang perlu kita gali bersama, kita kembangkan bersama bagaimana agar tetap terjaga,” katanya.

Ia menegaskan pihaknya akan fokus untuk terus mengembangkan gerak tari semarangan sehingga ke depannya Semarang bisa memiliki gaya khas tari yang dapat diwariskan. Dengan demikian, katanya, gerakan dan tari gaya semarangan dapat menjadi sebuah sajian yang masuk dalam kategori klasik.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar kesenian di Kota Semarang terus berkembang dan mendunia. “Ini merupakan pengabdian kami sebagai penari kepada negara, berupaya mengembangkan kebudayaan melalui kesenian,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Srihadi, menilai pentas tari Sanggar Greget itu memiliki modal kuat untuk mengajarkan ke masyarakat tentang nilai-nilai tari semarangan. “Bagi saya ini modal yang baik untuk menularkan kecintaan terhadap seni tari di Semarang dan saya kira penting bagi masyarakat untuk mengetahuinya,” katanya.

Srihadi menyebut pihak yang dapat meneruskan dan menjaga kebudayaan di Indonesia adalah generasi muda. “Hal inilah yang patut mendapat perhatian dan sorotan agar mereka semakin mau mencintai budaya sendiri, apalagi anak-anak dan anak muda menjadi faktor utama syarat pelestarian budaya. Ini penting sekali bagi kami untuk menyalurkan pengetahuan kami kepada mereka agar tetap lestari,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya