SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Sepekan menjelang pernikahan GKR Bendara dan KPH Yudanegara, persiapan dilakukan dengan matang oleh semua pihak. Tak terkecuali Tienuk Riefki, sang perias pengantin.
   
Salah satu yang telah dilakukan Tienuk jelang hari H yakni berpuasa seminggu sebelum prosesi pernikahan dimulai. Tak hanya itu, dia juga turut membantu menyiapkan perangkat kain dan uba rampe prosesi siraman pada 17 Oktober mendatang.
   
Kepada Harian Jogja, Tienuk mengatakan kesiapan batin dilakukan dengan puasa. Sebelum puasa penuh selama satu minggu jelang prosesi pernikahan, ia telah berpuasa Senin-Kamis selama 40 hari. Dikatakan dia, ritual puasa dilakukan layaknya puasa pada bulan Ramadan.
   
Mengenai persiapan merias, ia telah menyiapkan perangkat make up dan perangkat pelengkap busana seperti selop, blangkon, keris, beskap dan lainnya. Sementara uba rampe seperti kain, perhiasan, dan perangkat prosesi telah disiapkan pihak Keraton.
   
“Kami hanya membantu menata dan menyiapkan saja karena semua srana sudah disiapkan Keraton,” katanya.
   
Persiapan merias pengantin Keraton, Tienuk akan dibantu 14 perias perempuan dan empat perias laki-laki. Para perias akan mendandani pengantin, keluarga dan kerabat, keluarga mempelai laki-laki, dan sahabat pengantin.
   
Ia sendiri secara khusus akan merias pengantin perempuan. “Saya merias Gusti Bendara,” ujarnya beberapa waktu lalu.
   
Khusus untuk persiapan prosesi siraman, Tienuk sudah diminta keluarga Keraton membantu mempersiapkan uba rampe perlengkapan yang akan digunakan untuk siraman, panggih, hingga resepsi.    

Ia mengatakan, semua jenis alat dan kain untuk prosesi pernikahan merupakan koleksi turun temurun keluarga Keraton. “Saya hanya membantu menyiapkan saja, agar tidak ada yang kelewatan,” lanjutnya.
   
Menurut Tienuk, untuk prosesi siraman, pengantin akan didandani selama kurang lebih dua jam. Prosesi penting yang dilakukannya yakni mengerik rambut GKR Bendara dan membuat cengkorongan di kening pengantin.
   
Untuk merias pengantin di dalam Keraton, ia mengenakan kain batik motif semen dengan kebaya tangkeban atau kebaya tertutup.    
   
Selama mendandani pengantin, Tienuk beserta timnya akan tinggal di komplek keraton.
   
Terpisah, calon pengantin GKR Bendara juga telah bermati raga menjelang hari H. Mengenai persiapan riasan ia mempercayakan kepada Tienuk. “Tidak ada permintaan khusus karena riasan sudah pakem Keraton. Saya percayakan ke Tante Tienuk,” katanya.(Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya