SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SURABAYA</strong> — Apa yang dilakukan oleh para pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi, benar-benar brutal. Mereka tidak peduli usia, termasuk anak-anak di gereja yang turut <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915967/kecam-bom-di-gereja-surabaya-muhammadiyah-jangan-lawan-teror-dengan-ekstrimisme" target="_blank">menjadi korban</a>.</p><p>Ada anak yang menjadi korban dengan luka-luka akibat ledakan bom itu. Di sisi lain, para pelaku juga mengajak anak-anak di bawah umum melakukan teror yang juga berujung maut mereka sendiri.</p><p>Di GPPS Sawahan, salah satu gereja yang menjadi sasaran bom Minggu pagi, seorang anak kecil menjadi korban luka setelah ledakan terjadi. Prambudi, seorang saksi, menyebut ledakan itu bunyinya keras dan kepanikan melanda termasuk jemaat di lantai 2.</p><p>"Bunyinya besar, pas ledakan sedang di atas itu, lantai 2," kata Prambudi kepada <em>Kompas TV</em>. "Iya [saya menyelamatkan] anak kecil tadi, [tidak tahu] bapaknya mana? Mau saya bawa ke mana. Dia luka di pelipisnya," ujarnya.</p><p>Sementara itu, di GKI Wonokromo, Jl Diponegoro, Surabaya, sejumlah saksi mata melihat dengan mata kepala bagaimana korban berjatuhan akibat terkena ledakan. Sebagian juga masih ingat bagaimana para pelaku menempatkan <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915937/teror-bom-gereja-di-surabaya-diduga-terkait-aksi-di-rutan-brimob" target="_blank">bom</a> di dalam gereja.</p><p>Johannes, seorang jemaat GKI Diponegoro, mengatakan saat kejadian dia melihat ada empat orang berlari. Mereka terdiri atas dua perempuan dan dua anak laki-laki. Salah satu bom dibawa oleh seorang ibu dan diletakkan begitu saja di gereja.</p><p>"Dia lari, bomnya ditengkurepin gini di dalam gereja. Banyak korban, sekitar tujuh. [pelakunya] 1 cewek, <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915926/di-gki-diponegoro-surabaya-perempuan-bercadar-gandeng-2-anak-bawa-bom" target="_blank">ibu-ibu,</a> sama anaknya cowok dua. [sedangkan] Anaknya meledakkan bom di luar," cerita Johanes yang ditayangkan <em>Kompas TV</em>.</p><p>Jadi ada dua ledakan yang terjadi saat teror berlangsung.&nbsp;</p><p>Seorang saksi, Tardianto, salah seorang saksi di GKI Diponegoro mengatakan kejadian peledakan bom terjadi sekitar pukul 07.30. Ada 2 kali ledakan, pertama jam 07.30 WIB dan 5 menit kemudian meledak mengenai satpam.</p><p>Menurut keterangannya, sebelumnya ada 3 orang perempuan bercadar. Satu orang dewasa, 2 orang anak-anak perempuan bercadar, 1 di antaranya masih anak kecil dan lainnya gadis remaja. Saat mereka masuk ke area parkiran, satpam sempat menanyai ketiga orang tersebut.</p><p>"Saya waktu itu duduk di dekat parkiran, ada teman saya disitu, setelah dicek satpam enggak lama kemudia langsung meledak pertama," ungkapnya kepada&nbsp;<em>Bisnis/JIBI</em>.</p>

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya