SOLOPOS.COM - DPC PDIP Sragen mendaftar ke KPU Sragen, Sabtu (14/10/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Bupati Sragen Yuni Sukowati dinilai berpotensi ditarik kembali ke PDIP.

Solopos.com, SRAGEN — Ditunjuknya Untung Wibowo Sukowati yang merupakan anak bungsu eks Bupati Sragen Untung Wiyono sebagai Ketua DPC PDIP Sragen dinilai strategis bagi pemenangan Pemilu Legislatif 2019.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tak hanya itu, keberadaan Bowo, panggilan akrab dia, dinilai berpotensi untuk menarik kembali sang kakak, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, ke partai berlambang kepala banteng moncong putih. Apalagi dulu sang kakak adalah kader PDIP. (Baca: Fix, Anak Eks Bupati Sragen Untung Wiyono Pimpin DPC PDIP)

Pendapat tersebut disampaikan pengamat politik dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, yang juga warga Sragen, dan eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sragen, Senin (16/10/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

“Bila Bowo bisa mengakomodasi semua faksi di tubuh PDIP Sragen dan memanfaatkan posisi kakaknya [Yuni] yang menjadi bupati, saya pikir ini menjadi lampu kuning bagi partai-partai politik kompetitor di Sragen,” tutur Agus.

Sosok Bowo yang merupakan kader muda disebut Agus sebagai darah segar yang berpotensi mengoptimalkan mesin partai. “Tapi sayangnya hanya posisi ketua yang darah segar. Tidak semua pengurusnya orang baru,” imbuh dia.

Disinggung peluang kembalinya Yuni ke PDIP, Agus menilai sangat mungkin terjadi. Apalagi, menurut dia, meski diusung Partai Gerindra, kemenangan Yuni dalam Pilkada Sragen 2015 tidak bisa dimungkiri karena para pemilih masih melihat dia sebagai kader PDIP dan dari trah PDIP.

“Kalau hal itu terjadi artinya ini bisa dibilang sebagai lampu kuning [peringatan] bagi partai-partai lain di Sragen,” ujar dia.

Sinyal kolaborasi PDIP dengan Yuni juga disiratkan Bowo saat rapat konsolidasi partai Sabtu (14/10/2017) lalu. Di hadapan pengurus DPC PDIP Sragen dan perwakilan pimpinan anak cabang (PAC), Bowo tanpa ragu-ragu mengatakan akan meminta bantuan sang kakak.

Menurut Bowo, permintaan bantuan itu mendasarkan kepada hubungan antara adik-kakak. “Mungkin saya nanti bisa nyambati Bupati. Bu, ini kanca-kanca butuh seragam, atau bantuan yang lain. Bukan apa-apa, ini adalah hubungan adik-kakak,” tutur dia disambut tepuk tangan meriah para pengurus dan kader PDIP Sragen.

Selain menargetkan penambahan kursi PDIP di DPRD Sragen menjadi 17 kursi (saat ini 11 kursi), Bowo menargetkan PDIP kembali menguasai pemerintahan dengan menjadikan kadernya sebagai Bupati Sragen dalam Pilkada 2020.

“Kita harus berjuang. Tahun 2021 kita harus punya Bupati lagi. Ora penak tenan ora duwe bupati ki [benar-benar tidak enak tidak punya bupati]. Saya dan bapak [Untung Wiyono] sedang berikhtiar terus supaya kita punya Bupati lagi tahun 2021. Enak kalau kita bisa punya Bupati lagi,” sambung dia di hadapan kader PDIP.

Saat diwawancarai wartawan seusai acara, Bowo menyatakan ada beberapa kader PDIP yang potensial diusung sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Sragen. Tapi menurut dia yang paling seksi tetap petahana.

“Ada beberapa kandidat, tapi yang seksi kan bupati incumbent. Nanti dilihat lah konstelasi politiknya. Walau masih lama, tapi kita kan harus punya cita-cita. [Ihwal Yuni ditarik ke PDIP] Perjalanan masih lama, itu nanti saja,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra Sragen, Sri Sunaryo, mengatakan Kusdinar Untung Yuni Sukowati adalah Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Sragen. Yuni siap membantu kemajuan partainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya