SOLOPOS.COM - Menparekraf Sandiaga Uno (kedua dari kiri) berdialog dengan salah satu petani bonsai Sragen dalam acara Kelana Nusantara di Ragil Resto Sragen, Selasa (17/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, mengaku belajar dua hal dengan para pelaku ekraf di Sragen. Dua hal itu nantinya ditindaklanjuti Kemenparekraf dengan pendekatan inovasi, adaptasi, kolaborasi, dan digitalisasi untuk lebih memihak kepadal pelaku ekraf.

“Pelajaran pertama, kebangkitan ekraf ini berkualitas dan memiliki standar berdasarkan pelajaran pandemi. Yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan. Kedua, para pelaku ekraf itu tidak menginginkan modal atau hibah. Tetapi, lebih menginginkan pelatihan, pendampingan, mulai dari produksi, pemasaran, laporan keuangan sampai mendapatkan akses pembiayaan,” jelasnya seusai berbincang dengan 42 pelaku ekraf Sragen di Ragil Resto Sragen, Selasa (17/5/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sandiaga mengatakan hal paling utama diinginkan para pelaku ekraf adalah perhatian pemerintah. Perhatian pemerintah inilah, ujar dia, yang sama-sama digagas dengan membuka pelayanan one stop service untuk semua kebutuhan pelaku bisnis parekraf.

Ekspedisi Mudik 2024

Perhatian pemerintah ini bisa dalam wujud kemudahan mengurus izin ke BPOM, antisipasi hama, akses bahan baku, dan seterusnya.

Baca Juga: Ada Bonsai Seharga Rumah di Sragen, Sandiaga: Tak Baik Buat Dompet Saya

“Antusiasme warga Sragen luar biasa dan bisa difasilitasi. Seperti bonsai yang harganya sama dengan rumah, ini potensi dan memiliki nilai tambah tinggi. Optimisme Sragen bangkit,” jelasnya.

Kehadiran Sandiaga ke Sragen selain untuk berbincang dengan para pelaku ekraf dalam acara Kelana Nusantara, juga untuk menandatangani kerja sama pembangunan Polteknik Pariwisata (Poltekpar) yang akan berlokasi di Kecamatan Gemolong. Pemkab Sragen menghibahkan tanah seluas 20,1 hektare yang tersebar di tiga lokasi di tiga kelurahan untuk pembangunan perguruan tinggi tersebut.

Rencananya Kemenparekraf akan menggelontorkan dana hingga Rp400 miliar secara bertahap untuk pembangunan Poltekpar negeri di Gemolong tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya