SOLOPOS.COM - Sandiaga Uno (tengah) bersama keluarga menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Jalan Daha IV Selong, Kebayoran Baru, Rabu (19/4/2017). (JIBI/Bisnis/Endang Muchtar)

Menanggapi kritik Sandiaga Uno tentang parkir meter, Ahok mempertanyakannya.

Solopos.com, JAKARTA — Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, menuding program parkir meter yang diimplementasikan Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai dengan budaya di Jakarta. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dampak diberlakukannya sistem parkir meter sangat signifikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang pasti dengan parkir meter ini angka kebocoran bisa ditekan. Saya enggak ngerti juga [Sandiaga],” ujarnya di Balai Kota, Rabu (3/5/2017).

Ahok juga menuturkan dengan diberlakukannya parkir meter telah memberdayakan semua tukang parkir meter. Dia membantah anggapan Sandiaga yang dinilai tidak memberdayakan warga. “Kami berdayakan semua kok tukang parkir meter. Mereka dapat gaji besar di atas upah minimum. Anaknya dapat Kartu Jakarta Pintar, naik bus gratis,” ujarnya.

Ahok mempertanyakan adanya pihak yang tidak setuju dengan sistem parkir meter yang diterapkan di Jakarta. “Mungkin ada ormas yang enggak dapet duit,” paparnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno yang juga calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Anies Baswedan menuturkan sistem parkir meter tidak sesuai dengan budaya di Jakarta. Dia menilai adanya celah permainan karena tak sedikit pengendara membayar melalui mesin tetapi membayar pada juru parkir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya