SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto meresmikan dan membuka Kantor Badan Pemenangan Pemilu dan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

Solopos.com, JAKARTA–Nasib Sandiaga Uno di Partai Gerindra semakin di ujung tanduk. Hal tersebut lantaran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendorong kader partai yang tak cocok dengan dirinya mencari partai lain.

Hubungan Sandi dengan para petinggi Partai Gerindra memang sempat tak baik, terlebih setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu beberapa kali menyampaikan siap maju pada Pilpres 2024.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan semua kader mengutamakan loyalitas kepada partai. Dasco menyebut di Gerindra dikenal istilah perkalian nol yang mengacu kepada penilaian kesetiaan seorang kader kepada partai.

“Tanpa adanya kesetiaan semua kelebihan seorang kader akan dikalikan dengan nol alias tidak ada nilainya sama sekali,” kata Dasco dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/2023) lalu.

Dia mencontohkan, meski seorang kader mendapatkan nilai sempurna dari sisi kecerdasan, keberanian, hingga kepopuleran, tetapi tanpa loyalitas maka hasil penilaiannya akan tetap nol.

Dasco juga sempat menyinggung Sandi memang punya hak jika ingin maju pada Pilpres 2024. Meski begitu dia menekankan slot satu-satunya untuk kader Gerindra yang ingin maju ke Pilpres 2024 sudah dikantongi oleh Prabowo.

“Di Gerindra tentunya sudah pasti slotnya cuma satu, Pak Prabowo. Kalau ada pengin juga dari Gerindra yang mau, berarti harus ambil slot dari partai lain,” jelas Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Dia mengaku menerima kabar Sandi akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP,” ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menegaskan capres tunggal dari partainya adalah Prabowo Subianto. Muzani menggarisbawahi jika ada yang mengaku sebagai capres dari Gerindra maka itu adalah klaim diri sendiri, bukan keputusan resmi partai.

“Jika ada orang yang mengaku jadi capres dari Gerindra, jelas itu ilegal,” tegasnya dikutip Kamis (22/12/2022).

 

Prabowo Buka Suara

Prabowo merasa ada kadernya yang merasa tak cocok dengan dirinya. Dia tidak masalah bila kader itu mencari partai lain. Menurut dia, tidak ada yang salah dari pindah partai asal dilakukan dengan etika yang sepantasnya.

“Kalau mau pisah, pisah yang baik. Silakan,” kata Prabowo ketika menyampaikan pidato di Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Dia mencontohkan dirinya sempat menjadi kader Partai Golkar, tetapi akhirnya mengundurkan diri secara baik untuk membangun Partai Gerindra. “Aku ngadep ketum, aku bikin surat pengunduran diri kepada Partai Golkar untuk pamit,” kata Prabowo.

Ketika disinggung apakah sosok yang dimaksud oleh Prabowo adalah Sandiaga Uno, Prabowo meminta kepada publik untuk menyimpulkan sendiri. “Kalian ambil kesimpulan sendiri, kita berpikir yang baik,” kata Prabowo kepada wartawan.

 

Sandi Membantah

Sebelumnya, Sandi mengatakan siap maju Pilpres 2024 jika diberikan kepercayaan oleh Partai Gerindra. Menurutnya, sampai saat ini pembicaraan terkait capres maupun cawapres masih berjalan. “Tentunya harus siap. Saya sempat menyampaikan bahwa andainya dipercaya untuk dinominasikan tentunya harus siap. Namun, tentunya dinamika masih berlangsung, masih cair,” ungkap Sandi di Istana Wapres, Selasa (20/12/2022).

Pada kesempatan berbeda, Sandi menegaskan masih jadi kader Gerindra dan akan patuh mengikuti instruksi ketua umumnya, Prabowo Subianto.

“Hingga saat ini, saya masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra. Sebagai kader, saya patuh, tegak lurus dengan keputusan partai dan ketua umum, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2022).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjelaskan sudah diberi amanah oleh Prabowo untuk mendengar aspirasi masyarakat dan memulihkan sektor ekonomi lewat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh sebab itu, soal penentuan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) untuk 2024 akan dia serahkan kepada Prabowo dan pimpinan partai politik masing-masing.

“Kembali lagi, pencalonan capres-cawapres maupun koalisi itu ranahnya partai politi. Saya sebagai kader patuh dan taat atas seluruh keputusan partai politik,” ungkapnya.



Terkait isu pindah ke PPP, Sandi menilai kabar itu dimulai karena dirinya sering ikut kegiatan partai berlambang kabah itu. Namun, dia menegaskan perlunya kolaborasi setiap pemegang kepentingan termasuk partai politik.

Dia menyebut tak hanya berkomunikasi dengan PPP, tetapi dengan semua pihak. Apalagi, lanjutnya, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama.

“Adapun dukungan dan sambutan baik dari teman-teman PPP merupakan bentuk apresiasi yang tentunya kami sambut dengan kesiapan,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Prabowo Ingin Sandiaga Uno Keluar dari Partai Gerindra?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya