Solopos.com, JAKARTA–Liaison officer (LO) atau naradamping Anies Baswedan, Sudirman Said, membantah ada perjanjian politik antara Anies dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal Pilpres 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan perjanjian itu saat menjadi bintang tamu podcast kanal Youtube Akbar Faizal Unconsored, Sabtu (27/1/2023).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut Sandi, perjanjian itu kini ada di tangan elite Gerindra lainnya, Fadli Zon. Meski begitu, Sudirman Said membantah adanya perjanjian politik soal pilpres seperti yang disebut Sandi. Dia mengakui memang ada perjanjian, namun hanya antara Anies dengan Sandi dan itu hanya soal Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan pilpres.
“Saya tidak mendengar ada perjanjian tersebut, yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi,” ungkap Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin (30/1/2023) malam.
Dia menjelaskan, perjanjian itu terkait utang piutang Anies dengan Sandi. Sebab, saat itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak punya uang untuk membiayai kampanye. Kini, menurut Sudirman, semua perjanjian utang piutang itu sudah selesai.
“Sudah selesai dan saya membaca itu dan pada waktu itu termasuk yang ikut berdiskusi dengan Pak Sandi lah. Mengenai perjanjian pilpres, tidak pernah mendengar itu,” jelasnya.
Lebih lanjutnya, jika memang ada perbincangan antara Anies dengan Prabowo, hal itu kemungkinan soal Anies menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019.
Meski begitu, saat itu Anies menegaskan masih fokus dan ingin menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Dan itu sudah ditunaikan [jadi Gubernur DKI]. Jadi saya tidak tahu perjanjian yang dimaksud Pak Sandi, mudah-mudahan beliau keliru,” ucap Sudirman.