SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan sampai akhir Februari 2011 tumbuh sebesar 24,6% (year on year) atau mencapai Rp 1.772,4 triliun. Jika dilihat mulai 1 Januari 2011 hingga akhir Februari 2011 (year to date), kredit perbankan tumbuh Rp 6,6 triliun.

Demikian disampaikan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Wimboh Santoso ketika ditemui wartawan di Gedung BI, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (3/3/2011) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jika dilihat dari pertumbuhan kredit tersebut, January effect yang biasa terjadi di awal tahun sudah mulai hilang. Sehingga kredit perbankan sudah mulai tumbuh,” ungkap Wimboh.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari sisi dana masyarakat, Wimboh mengungkapkan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara tahunan (year on year) tumbuh 17,9% menjadi Rp 2.403,5 triliun atau tumbuh Rp 64,7 triliun dari sejak Januari 2011 (year to date). “Namun dilihat dari pekan sebelumnya memang menunjukkan penurunan karena adanya pembayaran pajak dan realisasi anggaran pemerintah belum cari atau belum masuk ke perbankan,” tambahnya.

Lebih jauh Wimboh mengatakan sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) Industri perbankan menargetkan pertumbuhan kredit di atas 24% dan pertumbuhan dana ihak Ketiga (DPK) hingga 15% di tahun kelinci ini.

“Angka pertumbuhan kredit yang diproyeksikan perbankan tersebut sudah cukup sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 6,5%,” kata Wimboh.

Bank sentral mempunyai proyeksi Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan pertumbuhan kredit hingga 2015. Ketika bank tumbuh secara organik dengan asumsi pertumbuhan kredit 5 tahun kedepan hingga 2015 sebesar 20% maka CAR perbankan anjlok hingga menjadi 10%.

“Saat ini CAR perbankan berada dikisaran 17% secara agregat. Ketika kredit tumbuh rata-rata konsisten di 20% tanpa modal yang ditambah maka CAR bisa anjlok hingga 10%,” ungkapnya.

Di tahun 2011, Wimboh mengatakan, ketika kredit tumbuh hingga 20% maka CAR perbankan akan berada pada posisi 15%. “Sama seperti asumsi tadi dengan mengandalkan modal baru sebesar 10% di 2010 atau modal minimum di Rp 100 miliar maka CAR perbankan akan berada di 15% di akhir 2011 ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, Wimboh menekankan, bank sentral terus menghimbau agar bank-bank melakukan konsolidasi untuk menghadapi permodalan kedepan. Karena menurutnya, modal bank baik secara nominal dan dalam hitungan CAR akan ditingkatkan.

“Kedepan itu tantangan bank terkait permodalan, sehingga bank-bank ini yang jumlahnya cukup banyak sebaiknya melakukan konsolidasi seperti merger,” terangnya.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya