SOLOPOS.COM - Sampah didominasi potongan kayu dan bambu menumpuk di Bendung Soka, Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Rabu (12/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Bendung Soka, Kecamatan Karangdowo, Klaten, dipenuhi tumpukan sampah yang hanyut terbawa arus air setelah hujan deras mengguyur wilayah Klaten, Selasa (11/1/2022). Tumpukan sampah mengancam permukiman di sekitar bendungan tersebut kebanjiran lagi jika hujan deras kembali mengguyur.

Bendung Soka berada pada alur Sungai Mlese dengan hilir Sungai Dengkeng. Hujan yang mengguyur pada Selasa membikin debit sungai meningkat hingga menghanyutkan sampah yang menumpuk di wilayah hulu sungai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sampah yang didominasi rumpun bambu dan batang pohon tertahan di pintu air. Diperkirakan, sampah yang menumpuk di pintu air mencapai 2 ton. Sampah masih terus mengalir dan menumpuk di bendungan hingga Rabu (12/1/2022) siang.

Baca Juga: Berkah Tol Solo-Jogja, Seorang Tukang Batu Kantongi UGR Rp3,2 Miliar

Pada Selasa petang hingga malam, tumpukan sampah di bendungan menjadi salah satu penyebab air sungai meluap dan menggenangi permukiman di Dukuh Soka, Desa Bogor, Kecamatan Cawas dan Dukuh/Desa Soka, Kecamatan Karangdowo. Ketinggian air di jalan kampung sekitar 50 sentimeter. Air mulai surut pada Selasa sekitar pukul 21.00 WIB.

Salah satu warga Dukuh Soka, Desa Bogor, Watik, 42, mengatakan sampah menumpuk di Bendung Soka setidaknya sudah terjadi sebanyak tiga kali selama musim hujan ini. “Tetapi air sampai meluap ke permukiman baru semalam [Selasa (11/1/2022)]. Penyebabnya karena air tertahan tumpukan sampah,” jelas Watik saat ditemui di rumahnya, Rabu.

Warga Dukuh/Desa Soka, Joko Widodo, 55, mengatakan saban debit air sungai meningkat, sampah dari wilayah hulu kerap menumpuk di bendungan. Upaya untuk membersihkan sampah sudah dilakukan. Seperti ketika ada tumpukan sampah di bendungan 10 hari lalu.

Baca Juga: Wonogiri Diserbu Bus Luar Daerah, Pengusaha Berharap Ada Proteksi

Saking banyaknya sampah berupa rumpun bambu dan kayu, warga mengerahkan satu unit traktor untuk menarik dan menyingkirkan sampah tersebut ke tepian sungai.  Namun, sampah yang menumpuk di bendungan setelah hujan deras pada Selasa lebih banyak ketimbang sebelumnya. Kondisi itu membuat warga waswas permukiman mereka kembali kebanjiran jika sewaktu-waktu hujan deras mengguyur hingga debit sungai kembali meningkat.

Salah satu warga yang kerap mengoperasikan pintu air Bendung Soka, Suroto, 57, mengatakan selama musim hujan ini, tumpukan sampah di bendungan terjadi kali keempat. Rata-rata sampah uang menumpuk berupa potongan kayu selain sampah lainnya seperti plastik.

Suroto berharap pintu air bendungan tersebut segera diperbaiki. Alasannya, ada pintu air yang melengkung hingga warga kesulitan untuk membuka pintu air. “Untuk membuka pintu air butuh tiga jam. Karena sekarang berat untuk membuka pintu air setelah ada pintu air yang kondisinya melengkung,” jelas Suroto.

Baca Juga: Konsep 3 in 1 Antarkan BLK Wonogiri Juara I Pelatihan Vokasi Award 2021

 

Permukiman Tergenang

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan hujan deras pada Selasa siang hingga malam membuat air sejumlah sungai meluap ke permukiman. Perkampungan yang tergenang air akibat luapan sungai itu seperti Desa Kupang dan Soka, Kecamatan Karangdowo, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, serta Desa Sajen, Kecamatan Trucuk.

Selain itu, luapan air sungai terjadi di wilayah Kaligawe dan Lemahireng, Kecamatan Pedan. Namun, air segera surut setelah hujan reda.

Selain intensitas hujan tinggi, penyebab luapan air sungai ke permukiman lantaran sampah yang menumpuk di bendungan. “Tumpukan sampah di Bendung Soka Karangdowo yang cukup berat karena memang sampahnya luar biasa. Untuk penanganan, perlu menggunakan alat berat,” kata Winoto.

Baca Juga: Kamera Pemantau Tersambar Petir, BPBD Klaten Kesulitan Pantau Merapi

“Kami sudah koordinasi dengan BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo] untuk penanganan itu dan siap memberikan bantuan alat berat. Besok [Kamis (13/1/2022)] insya Allah alat berat sudah di sana dan segera membersihkan sampah yang menumpuk. Yang jelas kalau tidak segera dibersihkan, ketika terjadi hujan lebat akan banjir lagi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya