Sambut Sobat Fest, 96 Kerai Bambu Mural Batik Hiasi Pagar Mangkunegaran Solo

Solopos.com, SOLO — Pagar besi Pamedan Pura Mangkunegaran Solo tampak berbeda. Kerai bambu berhias gambar mural batik dan aneka gambar seni lainnya menghiasi sebagian pagar tersebut, Rabu (28/9/2022).

Hiasan itu dipasang itu menyambut agenda Solo Batik Musik Festival atau Sobat Fest yang akan berlangsung di halaman depan tempat tinggal Adipati Mangkunagoro itu. Sobat Fest akan berlangsung dua hari, 1-2 Oktober 2022.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rabu sore itu, puluhan kerai bambu menghalang pandang pengendara dari Jl Ronggowarsito menuju arah barat. Namun menariknya, kerai bambu itu dihiasi dengan mural berbagai motif dan warna.

Lebar kerai bambu yang digunakan pas dengan lebar satu kotak pagar besi pagar depan Pura Mangkunegaran Solo itu sehingga tak ada celah antarkerai. Bila diamati, motif batik lah yang paling banyak muncul dan menghiasi kerai.

Mural tersebut merupakan hasil karya sejumlah seniman mural di Kota Solo. Pada Minggu (21/8/2022), mereka juga membuat mural di acara Car Free Day (CFD), Jl Slamet Riyadi, Solo.

Baca Juga: Keren! Sekelompok Seniman Muda Solo Ubah Tirai Bambu Jadi Mural Batik Cantik

Saat itu tampak beberapa pelukis muda mampu menarik perhatian para pengunjung CFD. Mereka sengaja berhenti dan menonton aksi para seniman muda yang menggambar motif hingga mewarnai pada dua tirai bambu berukuran sekitar 2,5 meter x 4 meter.

Menyambut Hari Batik di Mangkunegaran Solo

Blontank Poer, seorang seniman dan tokoh masyarakat asal Solo pun rupanya ikut mengonsep mural pada kerai bambu yang dipasang di pagar Pura Mangkunegaran Solo itu. Blontank membenarkan batik menjadi salah satu motif yang paling banyak digambar.

Hal itu dikarenakan ia bersama tim membuat karya itu untuk menyambut Hari Batik Nasional 2 Oktober 2022. Tak hanya itu, venue Sobat Fest juga merupakan salah satu tempat bersejarah.

Baca Juga: Wah, Ada 1.000 Motif Batik Kuno hingga Kekinian dalam Pameran di Kauman Solo

“Ini kan hari batik. Kedua, tempatnya di Mangkunegaran menjadi salah satu situs bersejarah. Kemudian kami eksperimental, kami memperlakukan Mangkunegaran sebagai tempat bersejarah ini lah yang bisa kami lakukan,” kata Blontank kepada Solopos.com, Rabu.

Tadinya, venue festival musik akan ditutup menggunakan kain, kayu, atau pun seng. Namun, menurut Blontank dan tim, hal itu tidak estetis dan kurang bernilai.

Berangkat dari situ, kerai bambu mural diangkat. Ditargetkan ada 96 kerai bambu mural akan menutup pagar Pamedan Pura Mangkunegaran Solo baik dari dalam maupun luar pagar.

Baca Juga: Agenda Solo Hari Ini: Lomba Fashion Show di Parkli, OM Sagita Ramaikan Sekaten

Kerai Bambu Mural Batik Dikerjakan 1,5 Bulan

“Umumnya pertunjukan ditutup seng, kain, kayu. Kalau ditutup kayu dan seng menurut kami mengurangi nilai dan estetikanya. Maka kami coba mural,” jelasnya.

Untuk merampungkan 96 mural, Blontank berkolaborasi beberapa seniman mural dari Solo. Di antaranya seniman mural dari Ruang Atas dan Young Surakarta.

Ada belasan seniman mural yang tergabung. Mereka telah memulai pekerjaan mereka sejak satu setengah bulan yang lalu. Tak hanya menampilkan nilai dan estetika, kerai bambu mural juga bisa menjadi nilai ekonomi karena bisa dijual.

Baca Juga: Renovasi Kelar, Pagongan Masjid Agung Solo Siap untuk Nabuh Gamelan Sekaten

Sebelumnya, seniman mural dari Young Surakarta, Elham, yang terlibat dalam pembuatan 96 kerai bambu mural beraksi di CFD. Ia melukis kerai bambu di CFD dan mampu menarik perhatian pengunjung CFD. Mereka memproses kerai bambu mural hingga akhir September ini.

“Nantinya, puluhan karya seni mural dipajang di pintu gerbang masuk Pura Mangkunegaran saat Solo Batik Music Festival. Pengunjung bakal disuguhi hasil karya seni mural seniman lokal Solo,” katanya saat itu.