SOLOPOS.COM - KETERTIBAN -- Sejumlah anak punk dan pengamen dijaring aparat Polresta Solo belum lama ini. Menjelang Ramadan ini Pemkot Solo juga akan meningkatkan razia untuk menjamin ketertiban. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Menyambut bulan Ramadan tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal mengintensifkan penertiban terhadap pengemis, gelandangan dan orang-orang terlantar (PGOT) serta anak punk. Hal itu untuk mengantisipasi maraknya keberadaan mereka selama bulan puasa tersebut.

KETERTIBAN -- Sejumlah anak punk dan pengamen dijaring aparat Polresta Solo belum lama ini. Menjelang Ramadan ini Pemkot Solo juga akan meningkatkan razia untuk menjamin ketertiban. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP bahkan siap menggelar razia hingga ke kampung-kampung. Menurut Kepala Satpol PP, Sri Kadarwati diperluasnya jangkauan penertiban terhadap PGOT dan anak punk oleh petugas Satpol PP guna menindaklanjuti banyaknya laporan dari warga. “Banyak laporan yang kami terima dari warga yang mengeluhkan keberadaan PGOT dan anak punk di wilayah mereka. Warga resah karena PGOT dan anak punk tersebut saat beroperasi di kampung-kampung, cenderung meminta uang dengan setengah memaksa,” terang Kadarwati ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2011).

Sehingga bila semula razia yang dilakukan Satpol PP hanya sebatas di jalan-jalan raya dan sejumlah kawasan padat lalu lintas, Kadarwati mengatakan kali ini akan dilakukan hingga kampong-kampung, khususnya di kawasan kampung batik, yaitu Kampoeng Batik Laweyan dan Kampoeng Batik Kauman. “Dua kawasan itu kan banyak dikunjungi wisatawan, sehingga kerap menjadi target para PGOT dan anak punk tersebut untuk beroperasi,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan pengalaman razia yang dilakukan Satpol PP, mayoritas mereka yang terjaring razia adalah PGOT dari luar kota Solo. “Seringnya setelah terjaring razia, diberi pembinaan dan dikembalikan ke asalnya, mereka justru kembali lagi untuk mengemis, menggelandang dan sebagainya,” katanya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Solo, Singgih Yudoko mengatakan menjelang bulan puasa ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan sejumlah instansi terkait. Di samping itu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah (Pemda) lainnya di sekitar Kota Solo guna mengantisipasi maraknya PGOT dan anak punk masuk ke Kota Bengawan. ”Selama bulan Ramadan nanti, kami akan mengintensifkan pula penertiban terhadap PGOT dan anak punk, di samping berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemda lain di wilayah Soloraya,” imbuh Singgih.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya