SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas di SPBU. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax pada Jumat (1/4/2022) mempengaruhi perekonomian masyarakat di Solo, khususnya driver ojek online atau ojol. Merka mengeluhkan kenaikan harga itu karena cukup memberatkan.

Salah satu warga Jebres, Darsono, 38 yang juga bekerja sebagai driver ojol mengaku keberatan dengan kenaikan harga Pertamax.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Keberatan. Dari dulu kendaraan saya sudah menggunakan Pertamax. Apalagi pekerjaan saya setiap hari tentunya membutuhkan bahan bakar, walaupun kenaikannya hanya Rp3.000 saja tapi menurut saya itu juga terasa,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di SPBU Manahan, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Harga Pertamax dan PPN Naik Barengan, Begini Kata Ojol di Sukoharjo

Sama halnya dengan Darsono, driver ojol bernama Jumadi, 34, mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku keberatan jika harus pindah menggunakan Pertalite lantaran harga Pertamax naik.

“Dari awal saya beli motor ini, saya isi pertamax terus. Adanya kenaikan ini saya juga kaget, malah denger-denger naik jadi Rp16.000,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di Gelora Manahan.

Jumadi akan mempertimbangkan untuk beralih menggunakan Pertalite, karena dengan selisih harga tersebut tentu memotong penghasilannya sehari-hari.

“Ya mungkin ini jadi keputusan yang sulit, karena yang awalnya hanya sekitar Rp9.000 jadi naik Rp12.500, wis angel,” katanya.

Driver ojol lainnya di Terminal Tirtonadi, Subarkah, 43, mengaku langsung pindah haluan menggunakan BBM jenis Pertalite sejak harga Pertamax diumumkan naik.

“Saya langsung pindah menggunakan Pertalite. Sebenarnya motor saya hitungannya masih baru, sayang juga. Tapi ya mau gimana lagi, kami hanya ojek online. penghasilan juga tidak menentu,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di Pintu Timur Terminal Tirtonadi, Solo.

Baca juga: Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Gaji Karyawan Pertamina Capai Rp60 Juta

Pertamax vs Pertalite

Ketua Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo, mengatakan rata-rata pengguna Pertamax adalah dari golongan menengah ke atas dan mereka yang peduli dengan mesin kendaraan agar tetap awet.

“Penggunanya dari kalangan menengah ke atas dan orang yang sayang terhadap kendaraannya, bahkan pada tanki kendaraan sudah tertulis diisi bahan bakar RON 92 atau RON 95,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Hiswana Migas Solo, Konsumsi Pertamax di Keresidenan Solo pada 2021 mencapai 178540 KL. Budi menjelaskan, migrasi Bio Solar maupun Pertalite akan disuplai sebanyak-banyaknya sesuai dengan kebutuhan untuk mengantisipasi akibat kenaikan Pertamax.

Baca juga: Harga Resmi Naik, Apa Keuntungan Pakai Pertamax

“Sampai saat itu masih bisa kami tanggulangi karena stok di Pertamina masih ada dan akan disuplai sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan, tidak sampai langka yang masyarakatnya sampai berjejer-jejer, masih aman,” jelasnya.

Budi menghimbau agar masyarakat menggunan BBM sesuai dengan spesifikasi kendaraan. “Saya imbau kepada masyarakat agar menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi kendaraannya agar awet, ramah lingkungan, khususnya juga untuk kalangan menengah ke atas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya