SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Empat orang warga Dusun Duwetrejo, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul tersambar petir, Selasa (4/2/2014) siang. Peristiwa terjadi saat mereka memanen kacang di ladang Hutan Baon, Dusun Grogol II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Satu di antaranya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Korban tewas adalah Mutatik, 40. Ia menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke RSUD Wonosari. Tiga orang lainnya yang masih satu keluarga mengalami luka dan dirawat di rumah sakit yang sama. Ketiganya adalah Tukinah, 60; Suwito Supan, 63; dan Karjono, 60.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu, Mutatik dan ketiga saudaranya sedang memanen kacang tanah sejak pagi hari. Namun saat hujan deras turun disertai petir, mereka berteduh di gubuk yang tak jauh dari ladang.

Saat berteduh itulah petir menyambar mereka hingga menyebabkan Karjono dan Tukinan dan Mutatik tidak sadarkan diri. “Saat petir menyambar saya langsung tidak ingat apa,” ucap Karjono di RSUD Wonosari yang kondisinya mulai membaik.

Adapun Suwito Supan hanya mengalami shock. Menurut Karjono, setelah tergeletak, Suwito Supan langsung minta bantuan warga dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. “Saya baru ingat setelah di rumah sakit,” kata dia.
Karjono tidak tahu Mutatik ternyata meninggal dunia. Padahal ia sempat memeluk menantunya itu saat petir menggelegar bersahut-sahutan.

Sebelum berteduh, Karjono sudah melihat kilatan berkali-kali di langit. Meski panen kacang belum selesai, ia memutuskan mengajak keluarganya untuk masuk gubuk. Dalam gubuk Karjono sempat memeluk ketiga keluarganya karena melihat kilat lain dari biasanya. Namun tak dinyana kilatan petir itu menghampirinya.

Karjono sempat teringat bahwa saat berpelukan, satu orang terpental hingga keluar gubuk. Dia mengira yang terpental adalah menantunya namun ternyata Suwito Supan. “Dia [Suwito Supan] juga katanya yang minta tolong warga,” kata Karjono.

Jaryanto, salah satu kerabat korban mengatakan, keempat korban merupakan satu keluarga itu terdiri dari kakak, ibu, dan menantu. Dia tidak melihat ada tanda-tanda keluarga korban bakal tersambar petir. Seperti biasanya setiap hari Karjono pergi ke ladang. “Kebetulan sedang panen jadi sekeluarga pergi ke ladang,” kata Jaryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya