SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SOLO – Dalam perkembangannya, kursi atau jok mobil didesain semakin nyaman. Namun mengapa duduk menyetir dan duduk di kursi biasa berbeda efeknya? Berikut ulasannya.

Masalah ini rupanya pernah dikaji Profesor Ergonomi dari Cornell University Ithaca, New York, Alan Hedge. Alan menuliskan hasil penelitannya yang mengerucut duduk menyetir mobil lebih berisiko membuat nyeri punggung bawah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, hasil riset Alan itu dilansir spineuniverse.com pada Maret 2019 lalu. Alan membandingkan kasus yang dialami oleh pengemudi mobil lintas profesi.

Baca Juga: TIPS BERKENDARA : Begini Cara Hindari Begal Buat Lady Driver

Laporan itu menuliskan, 50% pengemudi di AS dan Swedia mengakui merasakan nyeri punggung bawah. Analisa dari kasus itu adalah pengemudi terkena paparan getaran jangka panjang karena mengemudi. Selain nyeri punggung bawah, pengemudi juga menyatakan merasakan nyeri pada leher dan punggung.

Lebih spesifik, analisa dalam laporan itu juga mengungkap faktor gender. Survei terhadap 7.000 warga di Paris mengungkan nyeri punggung bawah lebih banyak dialami wanita. Data ini juga mereka korelasikan dengan lamanya waktu mengemudi.

Survei lain, yakni mengambil 1.400 responden dari pengemudi angkutan kota menunjukkan bahwah kesulitan menyesuaikan kursi kemudi menjadi efek signifikan pada prevalensi masalah nyeri pungguh bawah. Namun juga ada lagi survei terhadap 100 anggota Polisi Royal Canadian Mounted yang mengendari mobil patrol. Dalam survey itu tidak ditemukan masalah sakit punggung.

Baca Juga: TIPS OTOMOTIF : Begini Posisi Mengemudi Aman ala Rifat Drive Labs

Duduk Mengemudi Berbeda dengan Duduk Biasa

Laporan itu juga mengungkap perbedaan duduk biasa dan duduk menyetir. Walau sama-sama berada di atas kursi yang empuk, duduk mengemudi saat kendaraan bergerak membuat perbedaan signifikan. Tubuh tunduk pada kekuatan yang berbeda, disebabkan percepatan dan perlambatan serta goyangan lateral dari sisi ke sisi, juga getaran seluruh tubuh ke atas dan ke bawah.

Selain itu, saat berkendara kaki aktif digunakan, kaki kanan di pedal gas (akselerator), kiri di rem, dan di stick-shift juga di kopling. Ketika kaki aktif mereka tidak dapat digunakan untuk menopang dan menstabilkan tubuh bagian bawah seperti yang biasa terjadi ketika mereka diletakkan di lantai selama duduk normal di kursi.

Baca Juga: TIPS : Mengemudi di Malam Hari? Perhatikan Hal Ini

Ada bukti bahwa kombinasi faktor-faktor ini, ditambah dengan desain kursi mobil itu sendiri, dapat meningkatkan kemungkinan masalah punggung bagi sebagian orang.

Hasil Penelitan Laboratorium

Penelitian laboratorium telah mempelajari efek getaran seluruh tubuh ketika seseorang duduk di kursi mobil. Tulang belakang lumbar memiliki frekuensi resonansi alami 4-5 Hz , dan hasil menunjukkan bahwa frekuensi alami ini dapat dibangkitkan oleh simulasi mengemudi kendaraan di laboratorium, dan ini dapat menyebabkan beban tulang belakang yang tinggi di punggung bawah. Pada gilirannya posisi ini bisa mengakibatkan ketidaknyamanan postural yang lebih besar dan peningkatan risiko nyeri punggung bawah dan cedera.

Baca Juga: 5 Tips Mengemudi Melewati Banjir

Laporan ini juga merekomendasikan posisi duduk yang baik dan layak diperhatikan untuk menghindari masalah nyeri karena mengemudi. Berikut rekomendasi itu:

  • Kemiringan sandaran kursi yang dapat disesuaikan (100 derajat dari horizontal adalah optimal)
  • Kedalaman bawah kursi yang dapat diubah (dari sandaran kursi ke tepi depan)
  • Ketinggian kursi yang dapat disesuaikan
  • Kemiringan bawah kursi yang dapat disesuaikan
  • Bantalan alas dudukan dengan busa keras (padat)
  • Dukungan lumbar yang dapat disesuaikan (dapat disesuaikan secara horizontal dan vertikal)
  • Dukungan lumbar berdenyut dalam untuk mengurangi beban statis
  • Sandaran tangan bilateral yang dapat disesuaikan
  • Kemiringan sandaran kursi yang dapat disesuaikan (100 derajat dari horizontal adalah optimal
  • Penahan kepala yang dapat disesuaikan dengan bantalan lordosis
  • Peredam kejut kursi untuk meredam frekuensi antara 1- 20 Hz
  • Perjalanan kursi depan-belakang linier untuk memungkinkan pengemudi dengan ukuran berbeda mencapai pedal
  • Sandaran kursi teredam untuk mengurangi pantulan batang tubuh pada benturan di bagian belakang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya