Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 359 siswa Kelas XII SMAN 2 Sragen mengikuti wisuda dan pelepasan seusai dinyatakan lulus, Senin (4/5/2020). Tapi, ada yang berbeda pada pelaksanaan wisuda kali ini.
Seremoni wisuda siswa SMAN 2 Sragen diganti dengan pembagian 200 paket sembako untuk warga kurang mampu dan buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ratusan sembako tersebut dibeli menggunakan uang tabungan bulanan siswa yang totalnya Rp20 juta. Para penerima bantuan dikumpulkan di aula sekolah dengan tetap menerapkan protokol jaga jarak.
Setelah mendapat penjelasan, satu per satu warga penerima paket sembako keluar dari aula SMAN 2 Sragen. Setiap warga yang keluar gedung langsung menyerahkan kupon yang diganti dengan paket sembako.
Sepedaan di Karanganyar pada Malam Hari Bakal Diangkut Satpol PP
Setiap paket berisi sembako senilai Rp100.000. Pembagian sembako itu dilakukan para siswa Kelas XII yang lulus pada 2 Mei 2020. Kepala SMAN 2 Sragen Titi Handayani juga ikut membagikan paket sembako pada acara wisuda tersebut.
Titi Handayani, mengatakan baksos itu sebagai pengganti kegiatan pelepasan siswa dan wisuda. Dia menyebut ada 200 paket sembako yang dibagikan kepada 200 warga di 15 RT dan 6 RW di lingkungan seputaran SMAN 2 Sragen.
“Sembako itu berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, mi instans enam bungkus, dan dua bungkus teh tubruk,” katanya.
Ide Siswa
Ketua Panitia wisuda SMAN 2 Sragen, Yoga Dwi Marwanto, yang juga siswa Kelas XII IPA-1 mengatakan agenda ini merupakan ide siswa dan ketua kelas XII.
Gugus Tugas Covid-19 Indonesia: Laju Penambahan Kasus Turun 11%, Tapi Belum Berakhir
Keputusan menggelar baksos diambil setelah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan tidak ada wisuda purna.
“Dana wisuda yang bersumber dari tabungan teman-teman dengan total Rp20 juta digunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada warga di lingkungan sekolah yang terkena dampak Covid-19. Teman-teman biasanya menabung senilai Rp45.000/bulan. Dana itu dibelikan sembako di Pasar Bunder dan dibagikan kepada warga,” ujar Yoga.
Indehoi di Hotel, Wanita 19 Tahun Malah Ditusuk Pisau
Yoga menyampaikan penerima paket sembako berasal dari rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). Setiap penerima, mendapat kupon sebagai pengganti paket sembako.
Selepas lulus sekolah, Yoga mengatakan banyak siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun, pendaftaran di perguruan tinggi juga mundur sampai Juni mendatang.