Kolom Jogja
Minggu, 4 Juli 2010 - 10:21 WIB

Salib, jalan menuju ciptaan baru

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Para pembaca yang budiman dan terkasih. Dalam penanggalan liturgi Gereja Katolik pada Minggu Biasa ke 14 Tahun C, bacaan kedua yang dibacakan dalam Perayaan Eka risti Minggu adalah Gal. 6: 14-18.

Salah satu kalimat dari surat Paulus kepada jemaat Galatia itu adalah, “Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia”.

Advertisement

Mengapa Paulus sampai pada keyakinan yang mantap bahwa dirinya tidak akan bermegah selain dalam salib Yesus Kristus? Kalimat dari surat Paulus itu menyatakan betapa pentingnya salib Kristus bagi diri Paulus. Rupa-rupanya pengalaman akan salib Kristus itulah yang akhirnya menjadikan  diri Paulus sebagai ciptaan baru.

Kesadaran akan hal itu semakin tampak jika kita memperhatikan beberapa ungkapan iman atau pengalaman rohani Paulus. Kalau kita telusuri kehidupan Paulus lewat suratsuratnya maka tampak bahwa seluruh semangat Paulus dapat terangkum dengan katakata, “Bagiku hidup adalah Kristus” (Flp 1:21).

Advertisement

Kesadaran akan hal itu semakin tampak jika kita memperhatikan beberapa ungkapan iman atau pengalaman rohani Paulus. Kalau kita telusuri kehidupan Paulus lewat suratsuratnya maka tampak bahwa seluruh semangat Paulus dapat terangkum dengan katakata, “Bagiku hidup adalah Kristus” (Flp 1:21).

Hal itu di dasari oleh pertemuannya dengan Kristus yang disalib, wafat dan bangkit sehingga iapun berkata, “Kristus hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Pertemuan Paulus dengan Kristus yang tersalib dan bangkit di Damsyik telah mengubah orientasi hidupnya sehingga dalam dirinya berlakulah kata- kata, “Apa yang dulu dibenci kini dicintainya secara habis- habisan”.

Maka kita dapat memahami jika ia pernah berkata, “Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus” (Flp 3:7). Bagi Paulus pengenalan dengan Kristus haruslah membawa perubahan, “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor 5:17).

Advertisement

Bagimanakah Paulus meng hayati dirinya yang diubah menjadi ciptaan baru berkatsalib Kristus? Salah satu jawaban adalah bahwa Paulus mengembangkan rahmat penebusan dalam kelemahan dirinya.

Akhirnya dari pengalaman Paulus nampak kepada kita bahwa menjadi ciptaan baru adalah suatu proses dinamika hidup yang kita mulai dengan menerima baptisan, menerima Kristus dalam hidup kita.

Selanjutnya rahmat baptisan akan berkembang seturut dengan usaha kita menanggapi rahmat tersebut. Dalam diri Paulus rahmat Alllah itu mengalami dinamika perkembangan secara manusiawi.

Advertisement

Tetapi dari kesemuanya itu proses semestinya semakin menuju pada situasi yang  terlukis dari kata-kata Paulus ”Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Semoga dengan menerima Kristus: mengenakan semangat salib-Nya, kita semakin menjadi ciptaan baru.

 

Rm. Ag. Sudarisman Pr
Gereja St Aloysius Gonzaga
Mlati, Sleman

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif