SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Para pembaca yang budiman dan terkasih. Dalam penanggalan liturgi Gereja Katolik pada Minggu Biasa ke 14 Tahun C, bacaan kedua yang dibacakan dalam Perayaan Eka risti Minggu adalah Gal. 6: 14-18.

Salah satu kalimat dari surat Paulus kepada jemaat Galatia itu adalah, “Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengapa Paulus sampai pada keyakinan yang mantap bahwa dirinya tidak akan bermegah selain dalam salib Yesus Kristus? Kalimat dari surat Paulus itu menyatakan betapa pentingnya salib Kristus bagi diri Paulus. Rupa-rupanya pengalaman akan salib Kristus itulah yang akhirnya menjadikan  diri Paulus sebagai ciptaan baru.

Kesadaran akan hal itu semakin tampak jika kita memperhatikan beberapa ungkapan iman atau pengalaman rohani Paulus. Kalau kita telusuri kehidupan Paulus lewat suratsuratnya maka tampak bahwa seluruh semangat Paulus dapat terangkum dengan katakata, “Bagiku hidup adalah Kristus” (Flp 1:21).

Hal itu di dasari oleh pertemuannya dengan Kristus yang disalib, wafat dan bangkit sehingga iapun berkata, “Kristus hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Pertemuan Paulus dengan Kristus yang tersalib dan bangkit di Damsyik telah mengubah orientasi hidupnya sehingga dalam dirinya berlakulah kata- kata, “Apa yang dulu dibenci kini dicintainya secara habis- habisan”.

Maka kita dapat memahami jika ia pernah berkata, “Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus” (Flp 3:7). Bagi Paulus pengenalan dengan Kristus haruslah membawa perubahan, “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor 5:17).

Orang tidak dapat mengenal Kristus dan tetap berpegang pada yang lama. Bertemu dengan Kristus berarti suatu perubahan radikal. Hal itu semakin nampak di setiap awal suratnya Paulus selalu mengutarakan pertemuan atau persatuannya dengan Kristus.

Bagimanakah Paulus meng hayati dirinya yang diubah menjadi ciptaan baru berkatsalib Kristus? Salah satu jawaban adalah bahwa Paulus mengembangkan rahmat penebusan dalam kelemahan dirinya.

Akhirnya dari pengalaman Paulus nampak kepada kita bahwa menjadi ciptaan baru adalah suatu proses dinamika hidup yang kita mulai dengan menerima baptisan, menerima Kristus dalam hidup kita.

Selanjutnya rahmat baptisan akan berkembang seturut dengan usaha kita menanggapi rahmat tersebut. Dalam diri Paulus rahmat Alllah itu mengalami dinamika perkembangan secara manusiawi.

Tetapi dari kesemuanya itu proses semestinya semakin menuju pada situasi yang  terlukis dari kata-kata Paulus ”Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Semoga dengan menerima Kristus: mengenakan semangat salib-Nya, kita semakin menjadi ciptaan baru.

 

Rm. Ag. Sudarisman Pr
Gereja St Aloysius Gonzaga
Mlati, Sleman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya