SOLOPOS.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga Roy Anjar. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), digoyang gempa kecil dengan kekuatan Magnitudo 2,0 pada Minggu (4/12/2022) pagi. Meski tidak menyebabkan kerusakan, gempa itu cukup membuat waswas, terlebih Salatiga pernah diguncang rentetan gempa kecil pada tahun 2021 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, Roy Anjar, menilai Salatiga tergolong daerah yang rawan atau berpotensi terjadinya gempa. Hal ini menyusul adanya dua sesar aktif di Salatia, yakni sesar Gunung Telomoyo dan Rawa Pening.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami berharap sesar yang ada di Rawa Pening tidak terjadi,” kata Anjar kepada Solopos.com, Senin (5/10/2022).

Sesar yang ada di Rawa Pening, menurutnya jika terjadi patahan akan berdampak besar bagi Salatiga dan sekitarnya. “Jika terjadi patahan tentunya bahaya, akan terjadi tsunami rawa,” ungkapnya.

Anjar mengaku jarak antara gempa di Salatiga tahun lalu dengan tahun ini sekitar satu tahun. “Di Salatiga kejadian gempa ini terulang kembali sekitar satu tahun, intensitas kejadiannya juga sama satu tahun seperti yang ada di gunung Semeru saat ini,” paparnya.

Baca juga: Dipicu Sesar Aktif, Inilah Rentetan 8 Kali Gempa Salatiga-Ambarawa

Diakuinya gempa yang terjadi baru-baru ini dalam skala yang kecil. Sehingga tidak terasa. Berbeda dengan tahun lalu yang dapat dirasakan masyarakat. Selain itu, Anjar mengatakan ada beberapa titik patahan yang ada di Salatiga yang harus diwaspadai.

“Patahan yang harus diwaspadai yakni di Blotongan tepatnya yang ada di FTI UKSW, Kutowinangun Tingkir, Tingkir Lor dan Kumpulrejo,” katanya.

Anjar mengimbau warga Salatiga untuk tetap waspada dan siap jika terjadi bencana, serta jangan lupa mempersiapkan ransel bencana. “Kami hanya mengimbau untuk siap untuk selamat dari bencana, siap selamat itu mana kala terjadi bencana kita tahu apa saja yang harus di persiapkan serta paling tidak kita punya ransel bencana yang berisi dokumen berharga yang dapat dibawa,” ujarnya.

Baca juga: BPPTKG: Erupsi Semeru Tak Akan Pancing Merapi

Anjar mengungkapkan ada beberapa cara untuk berlindung saat terjadinya gempa. Yaitu jika di dekat pintu keluar bisa langsung keluar ruangan. Namun jika jauh bisa berlindung di bawah kolong meja.

“Kalau keluar bersamaan kan ada penumpukkan di pintu. Jadi itu juga bahaya bisa saling berdesakkan,” terangnya.

Sekadar informasi, gempa yang mengguncang Salatiga pada Minggu pagi masuk kategori gempa kecil. Gempa berkekuatan Magnitudo 2,0 itu terpusat di barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman 10 kilometer (km).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya