SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Masyarakat Sragen diimbau tetap wajib menggunakan masker selama beribadah di Ramadan yang akan dimulai awal April 2022 mendatang. Dalam beribadah diperbolehkan tak jaga jarak, baik dalam penataan saf salat maupun saat menggelar pengajian dan seterusnya.

Imbauan itu diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, kepada wartawan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Selasa (15/3/2022). Yuni, sapaannya, mengajak seluruh masyarakat menyambut Ramadan dengan suka cita dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Warga masih wajib pakai masker membawa perlengkapan salat sendiri. Takmir masjid tetap harus menyediakan hand sanitizer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Protokol kesehatan itu untuk melindungi agar tidak tertular Covid-19. Untuk penataan saf dalam salat silakan bolah rapat atau tanpa jaga jarak. Selama ini sebenarnya sudah tidak ada jaga jarak tetapi memang belum diresmikan. Sekarang sudah dilegalkan tetapi masyarakat malah bertanya-tanya. Bekerumun saat beribadah itu tidak masalah karena yang penting wajib pakai masker,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Penghulu di Sragen Dilarang Terima Amplop Seusai Menikahkan

Yuni menerangkan pengajian saja dibolehkan apalagi buka puasa bersama, ngabuburit, dan seterusnya. Dia hanya mengimbau kalau makan jangan di tempat tetapi dinikmati di rumah.

Selama Ramadan, Yuni berencana menggelar Safari Ramadan yang dilakukan setiap hari dan menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Sragen. Sedangkan untuk tarawih keliling dilakukan sesuai jangkauan saja, seperti di wilayah Kecamatan Ngrampal, Sragen Kota, Karangmalang, dan Sidoharjo.

“Safari Ramadan itu waktu zuhur. Kalau tarawih keliling malam hari. Acara di safari itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti pengajian atau bagi-bagi sembako,” jelasnya.

Baca Juga: Perguruan Silat di Sragen Pastikan Tak Terprovokasi Aksi Perusakan Tugu

Kepala Kantor Kementerian Agama Sragen, Ihsan Muhadi, mengatakan persiapan Ramadan secara teknis masih menunggu kebijakan dari pusat. Sambil menunggu edaran tersebut, Ihsan mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan suka cita meskipun masih dalam suasana pandemi.

“Secara resmi dari Kemenag belum menyampaikan imbauan apa pun. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyampaikan bahwa dalam salat boleh merapatkan saf. Selama ini edaran Kemenag belum ada,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya