Salat Minta Hujan Bakal Digelar di Empat Kecamatan

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Rencana awal memang kami gelar pada 28 September. Tapi dari hasil rapat dengan berbagai pihak seperti Kepala Kemenag (Kementerian Agama) Wonogiri, takmir masjid dan para camat di empat kecamatan, maka pelaksanaannya diundur pada 5 Oktober. Waktunya tetap hari Jumat setelah Salat Jumat,” kata Kabag Kesra Setda Wonogiri, Maryanto.

Menurutnya, pengunduran waktu pelaksanaan itu untuk persiapan di antaranya pengumuman ke masyarakat dan sunah-sunah yang dipersiapkan untuk menjalankan salat tersebut. Seperti bacaan surat, berpuasa terlebih dahulu dan mengenakan pakaian sederhana saat salat. Ia akan melibatkan semua komponen untuk mengikuti salat minta hujan seperti Muspida, alim ulama dan umaro terutama anak-anak panti asuhan. Di wilayah Wonogiri Kota, salat akan digelar di di Lapangan Giri Krida Bakti.

Maryanto menyatakan apabila sebelum pelaksanaan salat, sudah turun hujan selama satu hari tetapi tidak deras, maka salat akan tetap dilaksanakan. “Tapi, apabila dalam tiga hari turun hujan deras, maka pelaksanaan salat dibatalkan,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga meminta calon jamaah haji (Calhaj) Wonogiri yang ada di Madinah untuk membantu mendoakan agar di Wonogiri segera turun hujan.

Terpisah, para camat di wilayah Wonogiri selatan yang diundang dalam rapat tersebut juga mengimbau seluruh desa untuk melaksanakan salat tersebut secara serentak. Yakni pada 5 Oktober seusai Salat Jumat. Camat Paranggupito, Purwoto, mengatakan salat tidak hanya dilakukan di satu titik. “Kami juga mengimbau seluruh kepala desa untuk mengerahkan warga dan menggelar salat minta hujan di masing-masing desa,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (27/9/2012). Serupa yang diungkapkan Camat Giritontro, Joko Waluyo. Ia akan mengadakan rapat koordinasi dengan semua kades dan Muspika pada Senin (1/10/2012) untuk persiapan salat tersebut.