SOLOPOS.COM - Jemaah mengikuti Salat Jumat di Masjid Agung, Solo, Jumat (12/6/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Pengelola Masjid Agung Solo menggelar ibadah Salat Jumat pertama setelah sempat ditiadakan sejak Solo berstatus kejadian luar biasa atau KLB Covid-19, Maret lalu.

Ratusan orang jemaah dari Kauman, Pasar Klewer, dan pegawai perkantoran sekitar mendatangi masjid melalui tiga pintu. Masing-masing pintu utama, utara, dan selatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di pintu-pintu itu jemaah dicek suhu tubuh, diberi masker bagi yang tidak membawa masker, dan memakai hand sanitizer. Jemaah dengan suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celcius dapat mengikuti Salat Jumat.

Motor Pemuda Tersayat Benang Layangan di Mojosongo Solo Milik Pelanggan Bengkel?

Jemaah Salat Jumat yang belum berwudu dipersilakan mengambil wudu menggunakan fasilitas Masjid Agung di dekat Keraton Solo itu. Mereka membawa sajadah dari rumah dan mengisi saf yang sudah diatur dengan jarak satu meter.

Thoha Musthofa bertugas sebagai imam ibadah Salat Jumat dan Abdul Kholiq Hasan menjadi khatib. Abdul Kholiq mengingatkan jemaah agar meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

salat jumat masjid agung solo
Jemaah mengikuti Salat Jumat di Masjid Agung, Solo, Jumat (12/6/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Dia menjelaskan pandemi Covid-19 menjadi ujian umat beriman sehingga orang-orang menjadi lebih ikhlas. Salat Jumat berjamaah yang tidak dilakukan selama tiga bulan terakhir sebagai bentuk kewajiban umat kepada Tuhan untuk menjaga jiwa.

Angka Reproduksi Covid-19 Soloraya Masih Di Atas 1, Apa Artinya?

Khatib Salat Jumat Masjid Agung Solo itu menambahkan menurut riset wabah tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Penemuan vaksin yang membutuhkan proses lama harus dipahami umat Islam untuk menaati imbauan pemerintah.

Selain itu juga menjalankan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo. Menjalankan kenormalan baru bukan berarti menganggap pandemi Covid-19 berakhir.

Protokol Kesehatan

“Jangan sampai ada klaster baru Covid-19 dari masjid. Jemaah harus cerdas menjalankan protokol kesehatan. Kalau tidak sehat enggak apa-apa tidak ikut ibadah di masjid. Ganti dengan Salat Zuhur. Nabi Yunus mengalami lockdown di dalam ikan. Ia berdoa untuk mengakui kesalahan. Sekarang waktunya perbanyak tobat,” katanya.

Masuk Zona Kuning Covid-19, Wonogiri Bakal Terapkan New Normal?

Khotbah singkat tersebut membuat durasi ibadah Salat Jumat di Masjid Agung Solo itu selesai lebih cepat. Sempat terjadi kerumunan ketika para jemaah mengambil alas kaki.

Warga kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Abdul Khadir, 59, datang bersama putranya, Rizky, 29, setiap Jumat ke Masjid Agung Solo. Ia menjadi jemaah Masjid Agung karena pernah berdagang di Pasar Klewer. Ibadah menjadi momen bertemu dengan teman-temannya.

“Senang sekali bisa ibadah lagi. Memang masjid harus dibuka untuk meminta tolong kepada Tuhan. Selama pandemi saya cari masjid wilayah Sukoharjo yang menjalankan ibadah. Protokol kesehatan harus dijalankan,” ungkapnya.

Layanan BPJS Kesehatan Dibikin Sama, Tak Ada Lagi Kelas I, II, II

Ketua Takmir Masjid Agung Solo, M Muhtarom, menjelaskan ibadah Jumat yang biasanya diikuti hingga 5.000 orang, selama pandemi hanya boleh maksimal 1.800 orang.

Takmir masjid akan terus menggelar Salat Jumat dengan mengevaluasi ibadah pertama bersama polisi dan petugas Puskesmas setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya