SOLOPOS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Reuters)

Solopos.com, WASHINGTON - Amerika Serikat membuat langkah drastis dengan menghentukan pendanaan untuk organisasi kesehatan dunia WHO di tengah krisis pandemi Covid-19. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terang-terangan menyebut WHO salah urus dan menutupi penyebaran virus corona.

Catatan John Hopkins University pada Rabu (15/4/2020) pagi waktu setempat, Amerika Serikat mengumumkan setidaknya sudah ada 609.685 orang positif virus corona Covid-19 di negaranya. Dari jumlah itu, 26.059 orang meninggal dengan jumlah terbanyak ada di kota New York.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

200 Perusahaan Jakarta Diizinkan Kemenperin Beroperasi, Buat Apa PSBB?

Jumlah ini jauh lebih banyak dari kasus pertama di China dengan jumlah kasus positif corona 83.355 dan angka kematian 3.346 jiwa.

Hal ini tampaknya membuat Donald Trump berang. Trump menyebut pembayar pajak Amerika menyediakan antara 400 - 500 juta dolar AS per tahun untuk organisasi. Sedangkan China hanya memberikan 40 juta dolar AS. "Sebagai sponsor utama organisasi itu, Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk menuntut akuntabilitas penuh.

"Salah satu keputusan paling berbahaya dan mahal dari WHO adalah keputusan bencana untuk menentang pembatasan perjalanan dari China dan negara-negara lain," kata Trump.

Lembaga Eijkmann Kembangkan Obat Terapi Pasien Covid-19

Covid-19 Amerika Serikat

Trump memicu badai api di Twitter pekan lalu, menuduh badan kesehatan terbesar di dunia itu sangat Cina-sentris. WHO dituduh memberikan nasihat buruk selama wabah virus corona. Dia mengatakan pemerintahannya akan memeriksa pendanaan yang ditangguhkan.

Dia juga mengatakan WHO menentang pembatasan perjalanan yang diberlakukan AS terhadap China dan negara-negara lain pada Januari, tetapi dia tidak yakin dan menunda perjalanan dari China, "menyelamatkan nyawa yang tak terhitung."

"Seandainya negara-negara lain juga menangguhkan perjalanan dari China, banyak nyawa akan diselamatkan," katanya.

Target 10.000 Tes PCR Virus Corona Per Hari, 78 Laboratorium Diaktifkan

"Serangan WHO terhadap pembatasan perjalanan menempatkan kebenaran politis di atas langkah-langkah penyelamatan jiwa. Kenyataannya adalah bahwa WHO gagal mendapatkan, memeriksa dan membagikan informasi secara tepat waktu dan transparan," tambah presiden.

Trump mengatakan bahwa seandainya WHO melakukan membawa para ahli ke Cina dan menilai situasi di lapangan, dampak wabah tak akan sebesar ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya