SOLOPOS.COM - Polisi melakukan olah TKP bunuh diri di Kecamatan Pulokulon, Grobogan. (Istimewa-Polres Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI — Salah satu dari dua anak yang diajak ibunya bunuh diri di Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan akhrinya meninggal dunia di RSUD Purwodadi.

Informasi yang dihimpun Solopos, Sabtu (28/5/2022) menyebutkan korban berinisial A, bocah berusia 5 tahun meninggal setelah sempat mendapat perawatan tim medis.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Bocah perempuan tersebut meninggal, Jumat (27/5/2022) sekira pukul 22.00 WIB saat masih menjalani perawatan di ICU RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi.

Kemudian oleh keluarganya langsung dibawa pulang dan dimakamkan pada Sabtu (28/5/2022) dini hari atau sekirtar pukul 02.00 WIB.

Sedangkan kakak korban, T 10 tahun saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Purwodadi. Informasinya kondisi sang kakak mulai membaik.

Baca juga: Innalillahi, Ketua PBNU 1999-2015 KH Abbas Muin Wafat

Karena saat kejadian, diduga korban tidak makan terlalu banyak mie goreng yang sudah dicampur racun tikus oleh ibunya, L, 34 tahun.

Seperti diketahui, kejadian memilukan terjadi di Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, seorang ibu bunuh diri dengan mengajak dua anaknya.

L, ibu dari dua anak tersebut meninggal dunia, sedangkan kedua anaknya T, 10 tahun dan A, 5 tahun oleh warga dibawa ke Puskesmas Pulokulon sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi, Grobogan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, warga sekitar rumah korban mendengar suara anak menangis sekira pukul 09.00 WIB. Kemudian warga tersebut mencoba mengeceknya.

Baca juga: Miris! Seorang Ibu di Pulokulon Bunuh Diri Ajak Dua Anaknya

Saat itu suami korban bernama Sukarjo yang berprofesi sebagai penebas padi sudah berangkat ke Dempet, Kabupaten Demak. Sehingga saat kejadian hanya ada ibu dan dua anak.

Menurut Kapolsek Panunggalan, AKP I Ketut Sudhiarta saat ditemukan ketiganya berada di atas kasur dalam rumah korban. Sang ibu sudah meninggal di lokasi kejadian, sedang anaknya dalam kondisi mengenaskan dengan mulut berbusa. Dugaan kuat tindak bunuh diri


Peringatan. Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya