SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Den Baguse salah satu orang yang pernah dikerjain oleh teman-teman sekelasnya di sekolah. Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-16, dia tidak menyangka bakal dapat surprise dari teman akrabnya John Koplo, Mas Behi dan Jeng Janeth.

“Waduh sialan, rambutku bau amis, badanku lengket gara-gara dilempar telor kopyor [busuk],” kata Den Baguse setelah jam pulang sekolah.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Hore, berhasil..berhasil. ayo John lempar lagi telornya,” teriak Jeng Janeth memberi perintah kepada John Koplo dan Mas Behi.

Setelah Mas Behi pulang ke rumah dan keramas, tiba-tiba dia ingat bahwa hari lahirnya hampir bersamaan dengan Jeng Janeth, hanya beda tiga hari. Den Baguse 20 Januari, dan Jeng Janeth 23 Januari.

Den Baguse pun punya rencana untuk membalas. Dia mengajak John Koplo dan Mas Behi untuk menyusun rencana bersama. Mereka sepakat untuk ngerjain Jeng Janeth saat pulang sekolah.

“Aku sudah siapkan telor dan tepungnya,” kata Den Baguse. “John, kamu siapkan air kotornya, dan Mas Behi, nanti kamu yang ngrayu Jeng Janeth untuk diajak ke tempat yang aman biar orang lain tidak kena sasaran,” lanjut Den Baguse.

Rencana matang pun sudah disiapkan, tinggal menunggu waktu “eksekusi”. Treng..treng..treng..bel berbunyi tanda jam pelajaran berakhir. Den Baguse buru-buru bergegas ke belakang kelas untuk mengambil telor dan tepung yang sudah disiapkan. Dan disusul John Koplo untuk mengambil air yang sudah dicampur tanah.

Tanpa dikomando lagi, Mas Behi langsung mendekati Jeng Janet dan mengajak ngobrol panjang lebar. Namun di tengah-tengah obrolan, Jeng Janet tiba-tiba kebelet buang air kecil (pipis). Dia pun pamit untuk ke toilet.

Den Baguse yang sudah menunggu lama di belakang sekolah tidak mau lagi berlama-lama, dia langsung mengajak John Koplo dan Mas Behi untuk mencegat langsung setelah Jeng Janeth keluar dari toilet.

“Ini Jeng Janeth sudah mau keluar kayaknya. Ayo siap-siap!” kata Den Baguse memberi aba-aba.

Ceplo…ceplok…ceplok…bom telor busuk bersliweran ke arah salah satu tolilet. Kemudian hujan tepung terigu dari samping toilet, dan air kotor ikut mengguyur kepala, wajah dan seluruh tubuhnya sampai basah kuyup.

“Tolong..tolong..tolong” teriak wanita itu. Namun Den Baguse, John Koplo dan Mas Behi mendadak diam bersamaan setelah bersorak sorai bergembira, karena suara wanita itu berbeda dengan suara Jeng Janeth.

Sesaat kemudian, nama Den Baguse, John Koplo dan Mas Behi dipanggil dengan nada keras. “Apa-apaan ini…kelakuan yang tidak pantas. Jangan pulang dulu, ke kantor guru sekarang!” perintah wanita itu, yang ternyata adalah salah satu guru bahasa Inggris di sekolah, yang bernama Lady Cempluk.

“Ha…ha…ha… Kawus Koe! salah sasaran” Celetuk Jeng Janeth saat keluar dari toilet sebelah Lady Cempluk.

 

Haryanto

Pugeran, Maguwoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya