Berhubung belum tahu letak tokonya, Cempluk dan Gendhuk ngampiri Jon Koplo untuk berangkat bareng.
Mereka pun berangkat. Koplo di depan, sementara Cempluk memboncengkan Gendhuk membuntuti dari belakang.
Tapi dasar cewek, dalam perjalanan Cempluk dan Gendhuk ngecipris omong-omongan sendiri. Alhasil, mereka pun kehilangan jejak Jon Koplo.
Tapi dasar cewek, dalam perjalanan Cempluk dan Gendhuk ngecipris omong-omongan sendiri. Alhasil, mereka pun kehilangan jejak Jon Koplo.
“Waduh, Koplo mana ya Ndhuk? Kita kehilangan jejak nih. Kamu sih ngejak omong terus,” kata Cempluk yang nyetir di depan.
“Halah, tenang aja, aku sudah hafal ciri-cirinya kok. Itu lho, yang pakai jaket hitam helm putih,” ujar Gendhuk menenangkan. Cempluk pun segera mengikuti orang yang ditunjuk Gendhuk, kali ini dengan penuh konsentrasi.
“Sabar Pluk, mungkin sebentar lagi… Eh, itu lihat, Koplo berhenti di sana!” tunjuk Gendhuk Nicole.
Tapi mereka heran, Jon Koplo bukannya ke toko melainkan berhenti di sebuah rumah. “Paling mau ngampiri temannya,” pikir mereka sambil menghentikan motor di dekat orang itu.
Namun betapa kagetnya Cempluk dan Gendhuk, ketika orang itu membalikkan badan… badalaaa! Ternyata yang mereka ikuti dari tadi itu bukannya Jon Koplo melainkan orang lain!
Cempluk dan Gendhuk buru-buru balik kanan dan ngeciprat pergi.
Nisa Afifah, Giren RT 003/RW 004 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo