SOLOPOS.COM - Tiga tim pemenang lomba memasak sambel tumpang berfoto bersama seusai menerima hadiah dalam Festival Sambel Tumpang di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (5/5/2024). (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Kedawung)

Solopos.com SRAGEN—Jarum jam menunjuk hampir pukul 05.00 WIB. Dwi Wahyuni dan Sri Suratmi bergegas membawa peralatan panci, wajan, cobek, dan aneka bumbu dan sayuran ke dalam mobilnya.

Setelah semua cukup, mereka langsung tancam gas ke Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (5/5/2024) pagi. Di Alun-alun itulah tempat berlangsungnya Festival Sambel Tumpang yang dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sebagai rangkaian Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sesampainya di Alun-alun, ternyata sudah banyak ibu yang siap berkompetisi dalam lomba memasak sambel tumpang. Lomba itu diikuti 278 tim dari 208 desa/kelurahan dan 20 kecamatan di Kabupaten Sragen.

Mereka tak hanya memasak tetapi juga menyiapkan 10 bungkus nasi sambel tumpang yang dibagikan kepada para pengunjung car free day (CFD). Menu masakan sambel tumpang menjadi salah satu menu masakan khas Sragen dan digandrungi para perantau yang pulang kampung.

Ciri khas sambel tumpang terletak pada bahannya berupa tempe yang sudah semangit atau hampir membusuk.

Menu sambel tumpang ini sudah melegenda karena banyak warung sambel tumpang yang berdiri dari generasi ke generasi, seperti Sambel Tumpang Mbok Jami di Pasar Bunder Sragen, Sambel Tumpang Mbah Templek di Sragen Kulon, Sambel Tumpang Mbok Rijem di Masaran, warung tumpang Bu Wardi di Pecing Sragen Tengah, warung tumpang Sorsi Pasar Bunder, waung tumpang Mak Eto yang terkenal pedasnya, dan warung tumpang lainnya.

Begitu tiba di Alun-alun, Dwi dan Sri langsung melakukan daftar ulang. Awalnya mereka mendapat nomor urut 195. “Ternyata nomor itu salah, bukan nomor bagi tim kami. Akhirnya, kami mendapat ganti nomor 109. Kami datang ikut lomba memasak mewakili Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen,” ujar Sri Suratmi kepada Solopos.com, Minggu (5/5/2024).

Sri dan Dwi tak memiliki pengalaman sebagai bakul nasi tumpang. Setiap harinya, mereka menjadi kader posyandu dan anggota Tim Penggerak PKK Desa Mojodoyong.

Mereka hanya mengandalkan kekompakan, dari persiapan bahan-bahan, perlengkapan, dan seterusnya. “Pokoknya kami melakukan dengan senang hati. Kami happy saja. Meski pada awal datang sempat nomor keliru tetapi kita tetap semangat,” kata Sri.

Sri menyiapkan sajian pada piring yang nantinya dinilai tim juri. Dwi memasak sambel tumpang dengan keterampilan sebisanya sebagai ibu rumah tangga. Mereka memasak sampai penyajian dalam waktu hanya satu jam.

Waktu yang diberikan sama dengan ratusan tim dari perwakilan desa, kelurahan, dan kecamatan lainnya. Saat itu peserta lomba sebanyak 278 tim sesuai dengan Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen.

“Kami baru datang sebentar, ternyata Ibu Bupati [Kusdinar Untung Yuni Sukowati] juga sudah hadir dan berseru untuk segera menyiapkan segala sesuatunya karena lomba segera dimulai. Semua kami lakukan secara spontanitas dan mendadak. Semua kami masak di lokasi lomba. Kebetulan kami berada di baris meja dekat panggung Bupati,” jelas Dwi.

Bumbu yang dipakainya sederhana seperti bumbu sambel tumpang pada umumnya. Dwi memasukan petai dan brabasan sebagai pelengkap sambel tumpang yang memberi ciri khas tersendiri.

Saat penyajian, Dwi dan Sri melengkapi dengan sayuran bayam, kacang panjang, kecambah, dengan telur dan tahu. Lauk karak tidak ketinggalan sebagai pelengkapan saat makan dengan nasinya.

“Ternyata di luar dugaan. Saat penilaian, kami masuk 10 besar dulu. Setelah dini juri profesional, kami berhasil masuk menjadi pemenang juara III. Kami mendapat pengalaman yang luar biasa. Alhamdulillah dapat hadiah uang pembinaan Rp500.000 yang akhirnya kami bagi berdua,” ujar dia senang.

Juara II diraih tim dari Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen. Kemudian juara I didapat tim dari Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Hadiah-hadiah lomba itu diserahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Prihantomo, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen Albert Pramono Soesanto, serta Camat Sambirejo Didik Purwanto.

Memasak sambel tumpang tidak terlalu sulit bagi para ibu dan bahan-bahannya pun mudah didapat. Menu masakan ini sudah familiar bagi para ibu rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya