Salah, ngeyel

Berprofesi sebagai seorang pengemudi, Jon Koplo selalu dituntut disiplin dalam berlalu lintas, sehingga ia belum pernah berurusan dengan polisi. Namun beberapa waktu lalu, karyawan sebuah perusahaan swasta di daerah Manahan Solo ini malah kena tilang polisi saat mengendarai sepeda motor. Lho, kok bisa?

Ceritanya, siang itu Koplo mendapat tugas dari bosnya, Bu Lady Cempluk untuk mengirimkan surat ke Kantor Pos. “Pak Koplo, tolong kirimkan surat ini dengan kilat khusus ke Kantor Pos Besar Gladak. Biar cepat sampeyan naik sepeda motor saja!” perintah Bu Cempluk.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Siap, Bu!” jawab Koplo.

Setelah menerima surat, Koplo langsung nyengklak motornya. Berangkat dari Manahan ke selatan sampai perempatan Gendengan belok kiri, lalu menyusuri Jalan Slamet Riyadi. Beberapa saat kemudian Koplo merasa dibuntuti polisi. Benar juga sampai di Bangjo Sriwedari, Koplo dikepot Pak Polisi dan disuruh berhenti.

“Selamat siang, Bapak,” sapa polisi bernama Tom Gembus itu dengan sikap hormat. Bukannya menjawab, Koplo malah mengeluarkan jurus ngeyel-nya. “Apa salah saya, Pak? Surat-surat saya lengkap, ini SIM, ini STNK, spion komplet, klakson bunyi, lampu reting, lampu rem, semua lampu hidup, tutup pentil pun ada…” protes Koplo.

“Betul, saya tahu semua komplet, tapi ada yang kurang, Bapak tidak memakai helm. Lha itu, helmnya masih nyanthel di bawah stang,” ujar Pak Gembus.

Koplo langsung mak jenggirat kaget, lalu ngeplak bathuk-nya sendiri sambil mengucap, “Wadhuh hiya aku lupa!”

Ketika Pak Gembus menulis surat tilang Koplo cuma bisa kethap-kethip kayak kethek ketulup. “Oalah, tiwas ngeyel bul salah” batin Koplo menyadari keteledorannya.

Kiriman Sartono, Jl Sibela Tengah 25, Mojosongo, Solo 57127