Salah Lubang

Jon Koplo, buruh bangunan asal Wonogiri, baru saja dibelikan anak laki-lakinya sebuah sepeda motor bekas merk Yamaha V 80. Lumayan, bisa dipakai pergi bekerja daripada harus ngonthel.
Setiap hari Jon Koplo belajar mengendarai sepeda motornya itu wira-wiri sambil digleyer-gleyer gasnya. Istrinya, Lady Cempluk, tersenyum bangga karena sang suami sudah bisa naik motor. Sekarang kalau belanja atau pergi ke mana-mana bisa mbonceng, pikirnya.
Sore itu seperti biasa Koplo kembali wira-wiri dengan motornya. Sekarang ia sudah semakin mahir mengendarai. Tapi tiba-tiba sepeda motor itu macet. Ternyata setelah dicek, tangki bensinnya kosong.  ia pun menuntunnya ke warung bensin milik Gendhuk Nicole untuk beli bensin. Dengan PD-nya Koplo memasukkan sendiri satu liter bensin ke salah satu tangki motornya.
Koplo pun menstarter motornya, tetapi hasilnya sami mawon, sang motor tetap mbegegeg tak bisa hidup. Terpaksa ia menuntun lagi. Sampai di rumah, motor itu diutheg-utheg, businya dicopot, ditiup-tiup, selangnya dicek, sajak mudheng mesin motorkae. Tapi tetap tidak bisa hidup.
Ndilalah Tom Gembus, tetangganya, lewat. “Apanya Mas, yang rusak? Sini tak bantu,” tawar Gembus. Tom Gembus ngecek selang bensin, ternyata tidak mengalir dan tangki bensinnya kosong.
“Tadi barusan tak isi bensin satu liter, tapi kok masih macet,” wadul Koplo.
“Lha terus bensinnya sampeyan masukkan ke mana?” tanya Gembus.
“Di sini!” jawab Koplo menunjuk salah satu tangki.
“Wooo, sampeyan salah lubang. Ini tangki oli, tangki bensinnya yang ini,” terang Gembus sambil menunjuk tangki yang satunya.
Jon Koplo hanya bisa cengar-cengir, sementara Lady Cempluk malah terpingkal-pingkal melihat suaminya yang sok keminter itu.

Kadri, Banaran RT 02/RW X Wonoboyo, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi