SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo, seorang detailer obat-obatan yang tinggal di Walang, Bendosari, Sukoharjo, sore itu sepulang kerja mampir di mobil penjual roti keliling yang mangkal di Jl Jenderal Sudirman. Ia bermaksud membelikan oleh-oleh buat anaknya.
Setelah memilih-milih, akhirnya Koplo memutuskan untuk membeli roti pisang yang di stiker harganya tertera angka Rp 400. Koplo sendiri heran, roti pisang dari bakery top markotop kok harganya semurah itu?
”Wah, sepertinya lagi ada promosi nih,” batin Koplo. Tanpa pikir panjang, Koplo pun memesan 10 biji kepada Gendhuk Nicole, penjual roti itu. Setelah dibungkus kardus, Nicole menyebutkan nominal uang yang harus dibayar.
”Jadi semuanya Rp 40.000, Pak,” kata Nicole yang membuat Koplo mlenggong. Maklum, saat itu Koplo hanya bawa duit Rp 10.000.
”Lho Mbak, harganya kan Rp 400 per biji?” protes Koplo.
Nicole pun kembali membongkar roti dalam kardus. Setelah diperlihatkan stiker harganya, Koplo langsung abang ireng kisinan. sebab, harga sebenarnya adalah Rp 4.000 per biji. Rupanya angka nol yang terakhir tercetak samar-samar sehingga tidak begitu kelihatan.
Buat tamba isin, akhirnya Koplo membeli dua biji saja.  Kiriman Yogyantara Abisatya Putra, SMP Negeri 2 Sukoharjo, Jl Veteran, Sukoharjo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya