SOLOPOS.COM - Ilustrasi oknum polisi dipecat. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SURABAYA — Jumlah pelanggaran berat anggota Polda Jatim yang berujung pemecatan pada tahun 2021 ini meningkat tajam di bandingkan tahun 2020. Sementara jumlah pelanggaran anggota Polda Jatim secara umum dalam periode yang sama menurun dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini ada tujuh anggota yang dipecat alias pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) karena terlibat penyalahgunaan narkoban dan tindak pidana lainnya. Tahun 2020 lalu, nihil anggota yang dipecat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Polda Jatim telah memberikan hukuman berat berupa PTDH terhadap tujuh personel. Karena kami melihat dan menyadari anggota yang baik harus diberi penghargaan, anggota yang melanggar dilakukan pembinaan,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, di Surabaya, Jumat (31/12/2021).

Ia menyebut pemberhentian dengan tidak hormat pada anggota Polri di lingkup Polda Jatim ini mengalami kenaikan, karena tahun sebelumnya tak ada personel yang diberhentikan dengan tidak hormat.

Sepanjang tahun 2021, ada 417 anggota Polri di jajaran Polda Jatim yang melakukan pelanggaran, menurun 23% dibandingkan tahun 2020 yang ada 593 pelanggaran.

Kapolda memerinci anggotanya yang menjalani hukuman pelanggaran kode etik Polri dan Pidana, yakni 108 anggota melakukan perbuatan tercela, dan 107 melakukan permohonan maaf. Kemudian 36 anggota tour of duty, 10 anggota tour of area dan delapan orang dilakukan pembinaan ulang.

Baca Juga: Setahun 111 Nyawa Melayang di Madiun karena Kecelakaan Lalu Lintas

“Bid Propam Polda Jatim lebih mengedepankan upaya preventif untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polda Jatim,” ucap mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.

Sementara itu, sebanyak 7.451 anggota Polda Jatim mengalami kenaikan pangkat, 3.288 anggota mendapatkan tanda kehormatan, 1.070 mendapat promosi jabatan.

Selanjutnya, sebanyak 1.234 anggota mendapat pengembangan pendidikan umum dan 278 anggota mendapat pengembangan pendidikan spesialisasi.

“Ini komitmen kami dalam memberikan reward and punishment. Begitu pula ketika ada anggota yang terlibat narkoba atau pidana akan kami tindak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya