SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Saking penginnya ngerti Jakarta, Lady Cempluk yang tinggal di Sukoharjo ini ikut Gendhuk Nicole, ponakannya, yang hendak balik setelah mudik Lebaran lalu. Saat itu Cempluk mengajak anaknya, Tom Gembus yang berumur 4 tahun, naik kereta api Senja Bengawan dari Stasiun Purwosari. Namanya juga kereta kelas ekonomi, apalagi arus balik, tentu penumpangnya untel-untelan ngana kae. Untung Gendhuk dan Cempluk dapat tempat duduk meskipun harus empet-empetan dengan penumpang lain. Itu saja karena ada orang yang kasihan melihat Cempluk mengajak anak kecil. Sementara penumpang-penumpang lainnya pada dlosoran seenaknya di lorong dan di kolong bangku.
Malam di tengah perjalanan, ndilalah Gembus kebelet pipis. Mau ke toilet jelas tidak bisa menerobos penumpang yang berjejal. Untung tadi Gendhuk Nicole sempat ngasih kiat bagaimana ngurusi bocah yang kebelet pipis. Lady Cempluk dengan mata terkantuk-kantuk mengambil plastik bekas bungkus kue, lalu memelorotkan celana Koplo, meraba-raba dan huuup… tertangkap! Di-brongsong-nya “burung” Tom Gembus dengan plastik, dan berkata, “Wis gek ndang pipis Le…!”
Terdengarlah suara pipis mengucur. Tapi apa yang terjadi Saudara-saudara? Bersamaan dengan suara kemrucuk tadi terdengar sumpah serapah seorang bapak yang tidur nglesot di lantai. “Trembelane! Nguyuh kok di thurke neng raiku!” umpat si bapak tadi.
Cempluk pun melek, mengira plastiknya bocor. Ternyata tidak. Yang terjadi adalah Cempluk salah raba. Yang dibrongsong tadi bukan thithit Gembus, tapi jempol tangannya! Habis bentuknya mirip sih, sama-sama ngececer.

S Bagio, Gajahan RT 03/RW III Solo 57115

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya