SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono bersama Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Sugi Purwanta, dan Pengelola Sakura Hills Parmin Sastro dalam pembukaan Sakura Hills, Tawangmangu, Karanganyar Sabtu (21/12/2019). (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Objek wisata baru di Tawangmangu, Karanganyar, Sakura Hills, menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Tak hanya menawarkan nuansa bunga sakura ala Jepang, pohon sakura di Sakura Hills diklaim bisa berbunga hingga dua kali dalam setahun.

Padahal di negara asalnya, Jepang, bunga sakura hanya bisa berbunga sekali dalam setahun. Begitu pula yang ditanam di Washington DC, Amerika Serikat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang hadir untuk meresmikan uji coba pembukaan Sakura Hills, Sabtu (21/12/2019), mengklaim pohon sakura di Sakura Hills bisa berbunga dua kali dalam setahun. Ini berbeda dengan sakura di Jepang yang hanya satu kali setahun.

“Semoga nanti bisa berkontribusi manfaat yang banyak. Sakura di Cemoro Kandang ini berbeda dengan yang ada di Jepang. Kalau di Jepang hanya satu kali. Di sini bisa dua kali dalam setahun berbunga. Berarti kan lebih baik. Semoga nanti wisata ini bisa menjadi ikon wisata Karanganyar yang baru,” ucap dia.

Diganti Jeep Rubicon Rp1,9 Miliar, Fortuner Bupati Karanganyar Tak Kuat di Tanjakan?

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, bersama Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Sugi Purwanta, dan Pengelola Sakura Hills Parmin Sastro, menanam 60 bibit pohon sakura di uji coba pembukaan Sakura Hills, Sabtu (21/12/2019). (Solopos-Candra Mantovani)

Bupati Dapat Jeep Rubicon, DPRD Karanganyar Ingin Fortuner

Dalam kesempatan itu, Juliyatmono bersama pengelola menandai dengan menanam bibit pohon sakura di kawasan tersebut sebanyak 60 batang pohon. Dia berharap nantinya Sakura Hills bisa menjadi salah satu ikon Karanganyar hingga dikenal di luar negeri.

Jeep Rubicon Rp1,9 M Disorot, Bupati Karanganyar: Jangan Tulis Mewah Dong!

Terkait pemilihan konsep Jepang, pengelola Sakura Hills Parmin Sastro menjelaskan hal tersebut sebagai bentuk dukungan dari adanya budidaya bunga sakura di Taman Lawu. Konsep nuansa ala Jepang dianggap tepat dalam membentuk destinasi hutan wisata.

Orgasme Perempuan Sama dengan Pipis? Ini Penjelasan Dokter

Terkait pengelolaan, Sakura Hills bekerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dono Lestari.

Sukarelawan Wonogiri Bagi-Bagi Tips Cegah Ular Masuk Rumah

“Jadi konsep Jepang ini kami pilih memang karena sebelumnya kan ada budidaya tanaman sakura di sini [Lawu]. Kami menguatkan saja konsep yang dibentuk Perhutani dengan membuat destinasi wisata bergaya Jepang di Cemara Kandang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya