SOLOPOS.COM - Terdakwa yang merupakan Dirut PT Technofo Melati Indonesia, Fahmi Darmawansyah, menjalani sidang lanjutan kasus suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (20/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Seorang saksi dalam kasus suap proyek Bakamla menyebut ada uang yang mengalir untuk Munas Golkar.

Solopos.com, JAKARTA — Managing Director PT Rohde and Schwarz Erwin Arif mengakui ada US$300.000 dari proyek “satellite monitoring” di Bakamla untuk Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jawab saksi di BAP, terkait Munas Partai Golkar tersebut Saudara Fayakhun membutuhkan dana makanya Fayakhun agar dicairkan terlebih dahulu US$300.000 untuk diberikan petinggi Partai Golkar. Sedangkan sisanya untuk umatnya atau pejabat partai kelas bawah bisa ditransfer ke rekening JP Morgan. Ini benar?” tanya jaksa penuntut umum KPK Kiki Ahmad Yani dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (24/1/2018).

“Iya benar,” jawab Erwin.

Erwin bersaksi untuk Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di Badan Keamanan Laut (Bakamla) Nofel Hasan yang didakwa menerima SGD104.500 (sekitar Rp1,045 miliar) dari Fahmi Darmawasyah. Pemberian ini Nofel memenangkan perusahan Fahmi dalam pengadaan drone dan satellite monitoring di Bakamla serta mengusahakan anggaran drone.

Dalam sidang tersebut, JPU KPK menunjukkan percakapan antara anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi dengan Erwin Arief pada 4 Mei 2016. Berikut percakapan itu:

Fayakhun Andriadi: Noted bro, konfirm bro. Bro kalau dikirim senin maka masuk di tempat saya kamis atau jumat depan. Padahal Jumat depan sudah munas Golkar. Apa bisa dipecah, yang cash di sini US$300.000, sisanya di JP Morgan? US$300.000-nya diperlukan segera untuk petinggi-petingginya dulu. Umatnya nyusul minggu depan.

Erwin Arief: Bro, akan diusahakan karena Kamis atau Jumat libur.

“Ini Jumat depan sudah Munas Golkar maksudnya apa?” tanya jaksa Kiki.

“Kami akan melakukan transfer pada hari Senin kalau menurut Fayakhun tranfser hari Senin masuknya akunnya Jumat. Sedangkan mereka membutuhkan hari Senin jadi permintaan Fayakhun sebelum hari Senin sudah dilakukan. Karena saya dapat info dari Dami mereka eksekusi transfer hari Senin,” jawab Erwin.

Nilai US$300.000 itu berasal dari bagian US$900.000 yang merupakan fee dari anggaran Rp1,22 triliun. Perincian anggaran itu untuk proyek drone senilai Rp720 miliar dan satellite monitoring (satmon) senilai Rp500 miliar.

Jika dikonversi dengan kurs dolar AS saat itu, anggaran tersebut senilai US$92,775,665. Sebanyak 1 persen dari jumlah tersebut adalah US$927.756 (sekitar Rp12 miliar) yang diberikan untuk Fayakhun.

Hal tersebut diakui oleh Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah yang menjadi pemenang tender satmon di Bakamla yang juga dihadirkan sebagai saksi. Fahmi adalah rekan karib Erwin Arif selaku distributor alat-alat militer.

“Waktu itu benar dijanjikan anggaran Bakamla itu sebesar Rp1,22 triliun dan diminta adalah sebesar 1 persen jadi satu persen itu sebsar Rp12 miliar. Betul?” tanya jaksa KPK.

“Iya,” jawab Fahmi.
“Mengirimannya itu benar tidak direalisasikan ke Fayakhun ini?” tanya jaksa.
“Adami tuh yang tahu persis,” jawab Fahmi. Adami adalah bagian operasional PT Merial Esa sekaligus keponakan Fahmi.

“Tapi kan saksi ada, bisa saya perlihatkan ke saksi ya ada 4 pengiriman ya yang ke Guangzou itu 100 ribu dolar AS, 200 ribu dolar AS lalu ke Belgia ya JP Morgan itu 100 ribu dolar AS dan 500 ribu dolar AS?” tanya jaksa KPK.
“Saudara Dami waktu itu bilang sudah dikirim,” jawab Fahmi.

Rekening yang dimaksud adalah JP Morgan yang dimaksud adalah JP Morgan Chase Bank, N.A, New York. Swift code CHASUS33.ABA 021-000-021. Favour account 400-928582. JP Morgan Internaitonal Bank Limited, Brussels (JPMGBEBB) for Further Credit to account name Forestry Green Investmens Ltd Acconut no 9890360, yang juga ditunjukkan dalam persidangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya