SOLOPOS.COM - Suasana duka di Pura Mangkunegaran Solo saat Jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IX tiba di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 16.13 WIB.

Solopos.com, SOLO — Proses pemakaman Pangageng Mangkunegara K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX berlangsung Minggu (15/8/2021) mulai pukul 09.30 WIB.

Rangkaian prosesi pemakaman dimulai dari pembacaan riwayat hidup almarhum oleh Rat Supriyanto Waluyo, kemudian disambung dengan pambagyoharjo yang disampaikan oleh K.P.H. Cuk Susilo. Setelahnya sambutan dari perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sekaligus menyerahkan akta kematian. Lantas dilanjutkan pembacaan doa oleh yogiswara, brobosan, kemudian pemberangkatan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedangkan tata cara prosesi pemakaman berada paling depan adalah senopati lampah yakni K.R.M.T. Lilik Tirtodinigrat didampingi K.R.M.T. Hudoko Artisto dan K.R.M.H. Hariadi Anggoro. Kemudian, bagian foto oleh R.M. Anglir Bawono dan R.M. Rehan, disusul bagian pembawa bunga, pembawa peti jenazah.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pemakaman Mangkunagoro IX di Astana Girilayu Karanganyar Dilakukan Tertutup

Selanjutnya rombongan dari pihak keluarga, ulama, lintas agama, brobosan R.Ay. T Anna Hundoko melakukan prosesi brobosan di Pendapi Ageng berlangsung penuh haru.

Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terakhir masyarakat Jawa kepada sanak keluarga yang telah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua. Brobosan berarti menerobos yang dilakukan dengan berjalan bergantian sebanyak tiga kali di bawah peti jenazah yang diangkat tinggi.

Setelah itu, peti jenazah dimasukkan ke mobil dan diberangkatkan ke Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar. Rute pemberangkatan jenazah dimulai dari Pura Mangkunegaran menuju ke Jl. Diponegoro, kemudian Jl. Slamet Riyadi, dan seterusnya sampai Astana Girilayu. Ribuan orang memadati Jl. Diponegoro melepas kepergian Adipati Pura Mangkunegara itu.

Baca juga: Inilah Deretan Rumah Cebol di Demak yang Terancam Tenggelam

Mantan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut Mangkunegara IX adalah sosok teladan yang sangat dekat dengan masyarakat. Dia berhasil menjaga tradisi Jawa dan Solo, khususnya Pura Mangkunegaran dengan baik.

“Saya secara pribadi dan tentunya masyarakat Solo sangat kehilangan sosok yang betul-betul menjadi teladan. Ke depan bagaimana Pura Mangkunegaran menjadi destinasi budaya dan wisata yang bisa dikelola dengan baik,” kata dia, kepada wartawan, seusai melayat.

Ia mengaku kali terakhir bertemu dengan Mangkunagoro IX adalah beberapa bulan setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai wali kota.

“Beliau selalu pesan dibantu untuk Mangkunegara sampai saya selesai (jadi walikota), dipanggil ke sini berbicara soal Lapangan Pamedan yang baru direnovasi lagi. Kemudian pemanfaatan Cavalery yang bisa digunakan untuk kepentingan umum maupun Mangkunegara,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya