SOLOPOS.COM - Kegiatan bersih desa di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalgede, Boyolali, Rabu (2/11/2022). (Istimewa/Aris Munandar).

Solopos.com, BOYOLALI — Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali mengadakan merti desa selama dua hari berturut-turut mulai, Selasa (1/11/2022).

Kepala Desa Tegalsari, Maryoto mengatakan merti desa menjadi warisan tradisi di Indonesia yang sudah semestinya dipertahankan dan dilestarikan agar tidak hilang tergerus moderenisasi peradaban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Budaya bersih desa perlu diketahui oleh generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang perlu menjiwai nilai-nilai luhur bangsa yang berdasar Pancasila dalam bingkai bhineka tunggal ika,” kata dia pada Solopos.com saat dihubungi, Kamis (3/11/2022).

Maryoto mengatakan masyarakat menghadapi tantangan berupa pergeseran nilai tradisi dan budaya di era serba modern.

Menurut dia, pergeseran itu dapat mendangkalkan adat dan tradisi, terlebih bagi kalangan anak yang belum kuat dan mampu mengantisipasi kedatangan budaya asing. Di era serba modern ini, tidak mustahil anak muda akan lupa pada nilai tradisi daerah.

Baca juga: Tari Kecak & Penari Pendet Meriahkan Merti Desa di Bandungan Semarang

“Kalau pergeseran nilai dibiarkan berlarut-larut, maka tidak mustahil adat Bersih Desa akan dilupakan dan bahkan tidak dikenal oleh generasi muda dan akhirnya akan hilang sama sekali,” ucap dia.

Lebih lanjut, Maryoto memaknai bersih desa sebagai sarana masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas apa yang telah didapatkan seperti rezeki, kesehatan, dan keselamatan.

“Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT kegiatan merti desa ini kita bisa selenggarakan dengan baik dan meriah sesuai tujuannya yaitu memperkuat nilai-nilai agama, nilai budaya, memperkuat sisi ekonomi, dan syiarkan budaya hidup bugar dan sehat,” kata dia.

Kegiatan bersih desa di Tegalsari diharapkan dapat meningkatkan rasa takwa dan terhadap Allah SWT, memupuk rasa kebersamaan persatuan, gotong-royong menghilangkan individualisme dan egoistis, serta membentuk perilaku hormat terhadap orang yang lebih tua.

Selain itu Maryoto berharap merti desa yang dilakukan bisa menjadi momen kebangkitan masyarakat dari keterpurukan ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19. Maryoto mengamini Desa Tegalsari semakin makmur dan sejahtera lahir batin.

Baca juga: Meriah! Begini Suasana Pawai Jolen Tradisi Merti Desa di Semarang

Selanjutnya, salah satu rangkaian kegiatan merti desa Tegalsari, yaitu Festival UMKM. Maryoto mengatakan Festival UMKM menjadi wujud dukungan pemerintah desa dalam mendukung UMKM di wilayah pedesaan.

Selain Festival UMKM, kegiatan bersih desa Tegalsari juga sebagai penguatan nilai budaya lokal, serta tanda syukur kepada Allah SWT dengan mengadakan Tablig Akbar.

Ketua Panitia Merti Desa Tegalsari, Aris Munandar, mengatakan kegiatan merti desa Tegalsari bertema Menyemai Empat Benih Kehidupan. Tema tersebut yakni benih agama, benih ekonomi, benih budaya, serta benih kesehatan.

“Menyemai benih agama, artinya kegiatan merti desa diisi dengan kegiatan keagamaan, yakni Festival Rebana dan Tabligh Akbar. Festival rebana diikuti oleh tujuh grup rebana terbaik yang ada dikecamatan karanggede di hari pertama, kemudian hari kedua mengadakan tabligh akbar bersama Gus Muafik di hari kedua dalam tausiyahnya,” jelas dia, Kamis (3/11/2022).

Aris mengatakan tausiyah Gus Muafik mengingatkan pentingnya masyarakat meneladani ajaran baik dari nenek moyang, sedekah, dan membina kerukunan antar umat islam.

Baca juga: Tak Abaikan Protokol Kesehatan, Tegalrejo Salatiga Tetap Gelar Merti Desa

Lalu dalam menyemai benih ekonomi, kegiatan merti desa diisi dengan Festival UMKM selama dua hari. Aris menjelaskan Festival UMKM diikuti oleh 52 stand UMKM Lokal desa dan 16 stand UMKM dari luar desa.

Mereka menjajakan tanaman hias, hasil kriya dan aneka kuliner.

“Dalam menyemai benih budaya, panitia menyelanggarakan pertunjukan musik yang dibawakan orkes Difabel Musik Boyolali di selasa sore dilanjutkan penampilan Reog Lokal Desa Kisuposari sampai tengah malam,” jelas dia dalam rilis.

Sementara, makna menyemai benih kesehatan, Aris mengatakan kegiatan diisi dengan pembersihan aliran air dari sampah utamanya plastik.

Kegiatan juga diisi dengan senam sehat yang diikuti sekitar 500 orang warga desa, kegiatan inu disponsori oleh Pemerintah Desa Tegalsari, tokoh masyarakat, putra daerah dan pengusaha yang ada di Kecamatan Karanggede.

Baca juga: TRADISI KULONPROGO : Desa Gotakan Gelar Merti Desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya