SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Warga terlanjur patah arang terhadap semua hal yang berbau dengan pemerintah. Pasalnya, rencana survei pertanian oleh BPS Kulonprogo ditanggapi sinis oleh mayoritas warga di 3 pedusunan di Desa Glagah, Temon.

Malahan, mereka menolak survei tersebut karena takut jika hal itu merupakan bagian dari pemerintah untuk memuluskan langkah untuk membangun bandara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami terlanjur tidak percaya dengan pemerintah. Karena mereka sudah banyak membohongi kami. salah satunya yang berkaitan dengan pendataan warga terdapak oleh Pak Camat, tapi nyatanya itu belum pernah dilakukan. Tapi di media, ia sudah mengaku menerima data itu,” ujar Sarijo, perwakilan warga Dusun Sidorejo, saat melakukan pertemuan dengan perwakilan BPS Kulonprogo, Kamis (24/4/2014).

Bagi Mbah Jo, sapaan akrabnya, akibat isu pembangunan bandara, warga menjadi tidak tentram dan diselimuti kekhawatiran-kekhawatiran. Padahal, sebelum isu itu muncul, warga menjalankan kehidupan sehari-harinya dengan aman, tentram tanpa dihantui akan adanya penggusuran.

“Kami terlanjur sakit hati. Warga yang dulunya kalem sekarang menjadi panas dan mudah marah. Jadi saya juga mohon maaf, saat petugas dari BPS akan mengadakan survei beberapa waktu lalu dikentongi warga,” paparnya.

Malahan, sebagai orang yang dituakan di kampung, dia berharap agar Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mau turun langsung untuk menemui warganya. Jangan sampai, hanya melihat permasalahan ini lewat informasi dari orang dekatnya saja. “Tolong bilang ke Pak Bupati, kalau ditunggu Mbah Jo di sini,” ucapnya.

Tak beda jauh, penolakan serupa juga diungkapkan dari perwakilan Dusun Kepek dan Bapangan. Malahan warga Dusun Macanan yang sedianya tidak dijadikan lokasi survei, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka menganggap, jika survei yang dilakukan BPS merupakan akal-akalan pemerintah untuk memuluskan pembangunan bandara.

“Kan survei itu berkaitan dengan tanah dan hasil pertanian. Jadi kami pantas curiga kalau ini hanya akal-akalan pemerintah,” sebut Sugito, salah seorang perwakilan dari Dusun Kepek, Glagah.

Dia dan masyarakat lainnya tidak melarang BPS melakukan survei. Hanya saja, momennya saat ini dirasa belum tepat, karena masyarakat masih dalam kondisi kalut yang diliputi suasana hati yang panas.

“Untuk saat ini kami tidak menerima survei apapun. Jangankan dari pemerintah, wong sales saja tidak diperbolehkan masuk kemari,” ungkapnya.

Pertemuan ini tak hanya dihadiri oleh beberapa warga dari ketiga dusun (Kepek, Sidoharjo dan Bapangan). Namun puluhan warga yang tergabung dalam warga penolak bandara ikut hadir dalam pertemuan itu.

Malahan, saat Mbah Jo menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan bandara disambut warga dengan penuh antusias dengan tekat bulat menolak pembangunan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya