SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Yuni Sukowati, berlatih tinju dengan samsak di salah satu ruang kerja Wakil Bupati Sragen di Kompleks Sekretariat Daerah Sragen, Senin (10/10/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Mengaku sakit hati tiap kali lihat ASN diintimidasi, Bupati Sragen dinilai lebay.

Solopos.com, SRAGEN — Pernyataan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang mengaku sakit hati tiap kali ada pejabat aparatur sipil negara (ASN) yang diintimidasi saat rapat mendapat reaksi keras dari kalangan legislator.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menilai pernyataan Bupati tidak tepat dan lebay alias berlebihan. “Kalau yang dimaksud Bupati saat rapat Kepala Dinas PUPR [Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] dengan DPRD beberapa waktu lalu, tidak ada intimidasi. Bagian mana intimidasinya?” ujar Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, saat berbincang dengan wartawan di DPRD, Jumat (28/7/2017). (Baca juga: ASN Diintimidasi, Bupati Sragen Sakit Hati)

Dia menjelaskan rapat legislator dengan Kepala Dinas PUPR membahas progres serapan dana alokasi khusus (DAK) 2017. Saat itu situasinya mendesak lantaran serapan DAK masih nol. Padahal ada batas waktu target serapan anggaran.

“Kalau disebutkan ada yang ditunjuk-tunjuk, dibentak-bentak, tidak ada itu,” imbuh dia.

Pur, panggilan akrabnya, menegaskan kalangan legislator sebatas menjalankan tugas dan fungsinya mengawal jalannya pemerintahan. Salah satunya mengawal serapan anggaran, termasuk DAK.

“Sudah jadi hak dan tugas kami mengawal jalannya pemerintahan. Kami ingin pastikan setiap program berjalan optimal,” tegas dia.

Politikus Partai Golkar tersebut geram terhadap pihak-pihak yang memberikan laporan tidak benar kepada Bupati terkait jalannya rapat DPRD dengan Kepala Dinas PUPR, pekan lalu. Hal itu membuat situasi semakin meruncing.

Pendapat senada disampaikan Sutrisno, legislator Fraksi PDIP DPRD Sragen, saat berbincang dengan wartawan beberapa hari lalu. Dia menyayangkan pernyataan Bupati yang menyinggung lembaga DPRD terkait koordinasi antara beberapa legislator dengan Kepala Dinas PUPR soal pelaksanaan DAK.

“Kenapa sampai Bupati menyebut terjadi intimidasi kepada pejabat ASN? Ini tentu saja bisa membuat situasi semakin meruncing,” jelas dia.

Sutrisno menilai langkah DPRD mengawal pelaksanaan DAK 2017 sudah tepat. Tujuannya agar dana tersebut bisa terserap optimal.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Sragen mengaku sakit hati saat ada ASN Pemkab Sragen yang diintimidasi, ditunjuk-tunjuk, dan dibentak-bentak. Dia beralasan selama ini tidak pernah melakukan hal itu kepada para pegawainya.

Pernyataan Bupati disampaikan saat memimpin apel gabungan puluhan ASN Dinas PUPR dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Senin (24/7/2017). Di hadapan para ASN, Bupati menekankan pentingnya kedisiplinan, loyalitas, dan kekompakan. Dia meminta para ASN kompak bekerja agar hasilnya optimal bagi masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya