SOLOPOS.COM - Alat berat dikerahkan untuk merobohkan rumah kumuh di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, September 2021 lalu. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Upaya penataan kawasan kumuh di wilayah Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, sejauh ini baru menyentuh tak lebih dari 10%. Ada dua lokasi atau segmen penataan kawasan kumuh di willah tersebut yang sedang dikerjakan dan ditarget selesai Oktober 2022 mendatang.

Penataan menyasar 136 hunian serta sarana prasarana dan utilitas umum (PSU) di sejumlah rukun warga (RW) diawali dengan perobohan rumah warga pada tahun lalu. Proyek penataan kawasan kumuh itu dibantu oleh program corporate social responsibility (CSR) Shopee dan Kotaku.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Proyek pembangunan hunian itu terletak di dua lokasi berbeda, yakni segmen satu di barat Jembatan Mojo dan sekitar perlintasan kereta api. Sementara segmen dua di sekitar Lapangan Losari.

Progres pembangunan hunian kawasan kumuh Semanggi, Solo, segmen satu dan segmen dua sudah mencapai sekitar 50 persen. “Targetnya empat bulan lagi. Mungkin Oktober atau November rampung. Jadi, kemungkinan bisa langsung dihuni pada akhir tahun,” kata Lurah Semanggi, Aris Suharto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (18/7/2022).

Aris menyebut jumlah hunian yang disasar penataan segmen dua jauh lebih banyak dibanding segmen satu. Jumlah hunian segmen satu hanya 40-an unit rumah. Sisanya tersebar di segmen dua yang berjumlah hampir 100-an unit.

Baca Juga: Solo Ditargetkan Bebas Kawasan Kumuh pada Tahun 2019

Intervensi Pemerintah

Hunian tersebut akan dilengkapi PSU, fasilitas lain termasuk air bersih dan sanitasi. Pembangunan ratusan hunian itu merupakan intervensi pemerintah untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota Bengawan.

Sebagian besar kawasan kumuh di Kota Solo terletak di wilayah Pasar Kliwon, khususnya Semanggi. “Meski ada pembangunan hunian namun kawasan kumuh di Semanggi diperkirakan hanya berkurang paling banyak 10 persen. Saking banyaknya rumah tidak layak huni [RTLH] terutama di sepanjang bantaran rel kereta api. Mungkin jumlahnya 1.000 unit-2.000 unit rumah,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperum KPP) Solo, Taufan Basuki Supardi, mengungkapkan pembangunan hunian di Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, ditarget rampung sebelum akhir tahun.

Baca Juga: 6 Keistimewaan Pasar Kliwon, Kecamatan Terpadat di Solo dan Jateng 

Penanganan air bersih dan drainase menjadi prioritas utama setelah konstruksi bangunan selesai. Zero kawasan kumuh di Kota Bengawan ditargetkan pada 2026 menyisakan hunian di sekitar bantaran rel kereta api.

“Upaya peningkatan kualitas rumah warga di kawasan kumuh terutama di wilayah Pasar Kliwon dilakukan secara bertahap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya