JOGJA—Meski manajemen Persiba telah menggaransi tetap mempertahankan pelatih Sajuri Sjahid, namun justru Sajuri enggan mengapresiasi secara berlebihan. Secara terang-terangan ia emoh jika alasan ia dipertahankan adalah karena telah berjasa, bukan karena kemampuan.
“Ya kemampuan saya hanya seperti ini. Jika manajemen tetap memberikan amanah kepada saya, maka itu akan saya jalankan. Tapi secara terbuka saya sebenarnya keberatan jika komitmen itu didasarkan atas jasa saya di Persiba,” tutur guru SMA Pajangan itu kepada Harian Jogja, kemarin, (13/7).
Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Selama ini ia dianggap berjasa karena telah berhasil membawa Persiba juara Divisi Utama dan runner up turnamen internasional Gubernur NAD Cup 2011. Namun ia tidak mau jika semua kesuksesan itu dijadikan tolok ukur untuk mempertahankan dirinya di tim. Sajuri tidak mau karena jasa-jasa itu, pihak manajemen merasa tidak enak untuk memberhentikannya sebagai pelatih.
“Apabila saya diminta untuk bertahan di tim, saya hanya ingin itu semua didasarkan pada kemampuan yang saya miliki. Namun memang kemampuan saya ya hanya seperti ini,” lanjutnya. Ia khawatir apabila semua didasarkan atas dasar jasa-jasa dan dedikasinya, maka akan menjadi bumerang terhadap dirinya sendiri. Pasalnya, kompetisi ISL nantinya lebih ketat daripada di Divisi Utama.
Menurut dia, dibutuhkan pelatih yang benar-benar layak untuk menangani Laskar Sultan Agung agar tidak hanya numpang lewat di kompetisi tertinggi sepak bola nasional itu.(Harian Jogja/Arif Wahyu)