SOLOPOS.COM - (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA – Guna mendapatkan daya listrik yang besar dengan memanfaatkan lumpur di selokan
atau sungai, perbedaan berupa katoda dan anoda serta jenis bakteri dan suhu perlu diperhatikan.

Gjino Sutic dan Martin Malthe Borch dari UR Institute Kroasia dan Biologigragen Denmark menjabarkan volume penampang bukanlah faktor satu-satunya untuk mendapatkan daya listrik yang besar.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Perbedaan bahan untuk katoda dan anoda serta perbedaan jenis bakteri dan suhu perlu diperhatikan,” ujar Borch.

Menurut dia jenis lumpur yang terbaik dari bagian terdalam sungai. Sebab bakteri anaerobik yang ada di dasar sungai efektif untuk menghasilkan energi listrik. Mengenai jenis-jenis lumpur yang ada di dasar sungai, Borch menilai perbedaan tersebut tidak signifikan. Kendati demikian, pihaknya tengah melakukan berbagai variasi percobaan untuk mengetahui perbedaan tersebut.

Dibandingkan sumber listrik lain, Sutic mengakui listrik yang dihasilkan dari lumpur terbilang kecil. Namun ada efek lain dari proses Soil Based Microbial Fuel Cell (MFC), yaitu proses pemurnian air yang terjadi karena aktivitas yang sama.

“Hal inilah yang sebenarnya tengah dikaji lebih lanjut karena dalam aplikasi skala besar MFC dapat menjadi cara yang menjanjikan untuk sistem pengolahan limbah.

“Proses yang sama bisa menjernihkan air sekaligus menghasilkan listrik,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya