SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — Seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo rampung digelar pada Selasa (21/9/2021). SKD tersebut diikuti oleh 5.810 pelamar CPNS dengan 126 formasi.

Sementara SKD bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) non-guru sejumlah 422 dengan 316 formasi digelar pada 16-21 Oktober 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Solo, Nur Hariyani mengatakan seleksi kali ini berdaya saing tinggi mengingat banyaknya peserta yang sukses meraih nilai tinggi. Mereka tak hanya melampaui passing grade, tapi juga mencapai nilai hampir sempurna.

“Dibandingkan tahun lalu, pesertanya lebih berkualitas tahun ini karena dalam satu sesi itu nilainya yang mendekati sempurna ada banyak. Padahal, setiap formasi hanya diambil tiga orang dengan nilai teratas. Bisa jadi mereka nilainya tinggi enggak lolos seleksi karena akan membandingkan komponen SKD, yakni tes kompetensi dasar, tes pengetahuan umum dan, tes wawasan kebangsaan,” kata dia, kepada Solopos.com, Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Bayangan Hitam Terekam CCTV di Wonogiri Bergerak Seperti Binatang

Dari 5.810 peserta, total yang tidak hadir mencapai 963 orang. Di mana enam di antaranya izin karena terpapar Covid-19 dan seorang mengalami konstraksi dan dirujuk melahirkan saat akan mengikuti tes. Mereka dijadwalkan mengikuti tes pada 15 Oktober 2021 setelah seluruh peserta merampungkan SKD.

“Nilainya banyak yang bagus di atas 400, padahal passing grade 311, satu formasi hanya diambil tiga teratas sehingga persaingan tinggi untuk mengikuti SKB (seleksi kompetensi bidang),” ucapnya.

Baca juga: Gibran: Random Testing di Solo Lanjut, Klaster PTM Harus Diselidiki

Pelaksanaan SKB bakal berlangsung pada November 2021. Apabila tiap formasi diambil tiga orang, maka jumlah pesertanya sekitar 300an orang. Sehingga, jumlah pelamar yang tersingkir mencapai 4.000an. Sementara untuk seleksi PPPK non-guru, panitia yang terlibat masih lokal.

“Berbeda dengan PPPK guru yang seluruhnya digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tes sudah digelar beberapa waktu lalu di SMKN 2 Solo. Informasinya tes susah, banyak yang mengeluh. Tapi nantinya yang gagal kan masih bisa mengikuti tes lagi. Ya, keluhan itu disampaikan kepada walikota. Kami sendiri tidak terlibat dalam tes itu sehingga tidak mengetahui bagaimana tesnya,” jelas Haryani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya