SOLOPOS.COM - Ilustrasi sahur lebih awal. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Tak sedikit orang menyiasati sahur lebih awal dari waktu seharusnya agar tidak terlambat atau malah melewatkannya. Tapi ternyata hal itu tidak disarankan. Apa penyebabnya?  Agar kesehatan tetap terjaga di Bulan Puasa, simak ulasannya di tips sahur kali ini.

Sebagaimana diketahui pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023), artinya puasa hari pertama bakal dilakukan mulai Kamis esok. Dengan demikian, Kamis dinihari umat muslim akan melakukan sahur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun mereka yang takut melewatkan waktu sahur, ada yang melakukannya lebih awal misal jam 24.00. Bisa jadi hal ini lantaran mereka merupakan pekerja pulang yang baru pulang pukul 24.00 WIB atau lebih. Jika tidur, khawatir justru tidak akan terbangun saat waktu sahur. Alhasil makan malam pun dianggap sekalian sebagai makan sahur.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK tak menyarankan Anda makan sahur lebih dini atau beberapa jam menjelang waktu sahur seharusnya, semisal jam 24.00 WIB.   “Sahur kalau lebih cepat artinya waktu kita kosong alias berpuasa lebih panjang,” ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu seperti dikutip dari Antara pada Rabu (22/3/2023).

Diana kerap menjadi pembicara dan narasumber dalam sejumlah talkshow kesehatan di stasiun televisi nasional itu mengatakan, sahur sebaiknya dilakukan mendekati imsak supaya jarak dengan berbuka tidak lebih dari 13-14 jam. Bila Anda sahur sekitar pukul 03.00-04.00 maka Anda berpuasa sekitar 13-14 jam hingga waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB.

Dia menjelaskan, bagi orang dengan masalah gula darah, waktu berpuasa yang lebih panjang bisa menyebabkan gula darah menjadi drop. Tetapi ini mungkin tak dialami mereka tanpa masalah gula darah, kendati rekomendasi berpuasa (di Indonesia) tak lebih dari 13-14 jam dan berarti sahur menjelang waktu imsak.

“Pengaruhnya untuk orang-orang dengan masalah gula darah ya biasanya jadi lebih berat kalau lewat dari jam makannya, waktu berpuasa lebih panjang akhirnya gula darahnya keburu drop,” jelas Diana.

Di sisi lain, sahur dini misalnya pukul 24.00 demi menghindari bangun sahur pukul 03.00 bisa mengganggu jam biologis tubuh. Pada saat tubuh termasuk saluran cerna seharusnya beristirahat namun justru dipaksa bekerja.

“Semua sudah ada penelitiannya, rekomendasinya kapan kita harus makan saat bulan puasa. Jadi sebaiknya sahurnya tidak jam 24.00 atau dijadikan makan malam. Sewajarnya saja kita sahur sesuai jam menuju imsak dan saat berbuka puasa,” demikian pesan Diana.

Saat sahur, seperti anjuran Kementerian Kesehatan sebaiknya konsumsi makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar untuk membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa. Selain itu, pastikan Anda cukup minum air dan mengurangi konsumsi makanan asin karena makanan dengan kadar garam tinggi akan mempercepat keluarnya cairan tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya