SOLOPOS.COM - Aneka snack produksi PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Sragen (Istimewa/website TPS)

Solopos.com, JAKARTA -- Sejumlah efek perusahaan produsen taro, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau TPS Food mencakup saham, obligasi, dan sukuk kembali diperdagangkan mulai perdagangan sesi pertama Senin (31/8/2020).

Lewat keterbukaan informasi Jumat (28/8/2020), Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan perihal pembukaan kembali perdagangan efek emiten berkode AISA itu. Sebelumnya, saham produsen taro tersebut disuspensi sejak 5 Juli 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perdagangan efek pada Senin mencakup mencakup saham, obligasi, dan sukuk perseroan di seluruh pasar.

Bupati Klaten Sri Mulyani Raih Penghargaan Di Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia

“Dapat kami sampaikan bahwa sehubungan dengan telah dilakukannya pemenuhan kewajiban oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. sebagai Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia, maka Bursa memutuskan untuk melakukan pencabutan penghentian sementara Perdagangan Efek," papar BEI seperti dikutip Bisnis.com.

Lantas bagaimana kinerja perusahaan yang salah satu pabrik yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan Sragen tersebut?

Berdasarkan data Bloomberg, saham perusahaan produsen taro itu langsung ambles 6,55 persen ke level Rp157 pada awal perdagangan Senin. BEI menyematkan notasi E atau ekuitas negatif kepada saham perseroan.

10 Berita Terpopuler : Wisata Lembah Dungde Mojogedang Karanganyar Semilir

Harapan TPS Food

Di sisi lain, TPS Food berharap pembukaan suspensi menjadi awal dari membaiknya kinerja perusahaan.

Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Michael H. Hadylaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, dan pihak terkait yang membantu sehingga pembukaan suspensi dapat terlaksana.

Emiten berkode saham AISA itu mengungkapkan harapan setelah efek perseroan kembali diperdagangkan.

Pasar Tradisional Terpukul Covid-19, Papatsuta Solo Pertanyakan Bantuan Untuk Pedagang

“Harapan kami adalah pembukaan suspsensi ini bisa menjawab harapan para pemegang saham bahwa perbaikan dan peningkatan daya saing perusahaan terus menjadi agenda prioritas manajemen saat ini,” ujarnya, Senin.

Michael belum berbicara banyak soal rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau private placement. Menurutnya, produsen taro itu masih menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk rencana tersebut.

Seperti diketahui, saham TPS Food anjlok setelah perusahaana yang juga bergelut di penanganan pascapanen beras itu tersandung kasus beras oplosan. Dugaan penipuan beras premium membuat kinerja AISA terjungkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya